Sukses

LIPI Beri Penghargaan Sarwono Award ke Cendekiawan Azyumardi Azra

Azyumardi dianggap berperan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan sejarah dan peradaban Islam di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Cendikiawan muslim Azyumardi Azra meraih Sarwono Award dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Auditorium Utama LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017). Penghargaan tersebut di persembahkan untuk Azyumardi atas perannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan sejarah dan peradaban Islam di Indonesia.

Saat memberikan sambutan, Azyumardi bercerita mengenai upayanya menjadikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah menjadi  Universitas Negeri Islam (UIN) pada 2002.

Perubahan dari perguruan tinggi yang hanya fokus pada kajian ilmu agama islam menjadi lebih general, dimaksud agar pada civitas muslim dapat lebih berpandangan luas, tidak doktrinal dalam melihat agama.

"Dengan ilmu pengetahuan sosial, humanis atau kemanusiaan generasi muslim yang intelektual, berintegritas, dan tidak doktrinal agama saja," ucap Azyumardi.

Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan penganugerahan LIPI Sarwono Award diberikan kepada perorangan yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kemanusiaan baik tingkat nasional maupun internasional.

"Dedikasi dan konsisten beliau mengembangkan ilmu sejarah dan peradaban Islam di Indonesia," kata Bambang. (Apriana Nurul Aridha)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelar 'Sir' Kerajaan Inggris

Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1998 hingga 2006. Dia juga  mendapatkan gelar 'Sir' The Commander of The Order of British Empire atau gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris.

Azyumardi Azra dikenal sebagai Profesor yang ahli sejarah, sosial dan intelektual Islam. Ketika menjadi Rektor pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Doktor lulusan Columbia University ini melakukan terobosan besar terhadap institusi pendidikan tersebut.

Pada Mei 2002 IAIN berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta[1]. Hal ini merupakan kelanjutan ide Rektor terdahulu Harun Nasution, yang menginginkan lulusan IAIN haruslah orang yang berpikiran rasional, modern, demokratis dan toleran.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.