Sukses

Pemkab Magelang Kesulitan Membeli Ternak Pengungsi

Pemerintah Kabupaten Magelang kesulitan membeli ternak milik para pengungsi korban letusan Gunung Merapi. Hal itu dikarenakan para pemilik ternak berada di pengungsian.

Liputan6.com, Magelang: Pemerintah Kabupaten Magelang kesulitan membeli ternak milik para pengungsi korban letusan Gunung Merapi. "Pelaksanaan di lapangan cukup sulit untuk pembelian ternak para pengungsi karena ternak masih di lereng Merapi, sedangkan pemiliknya di tempat pengungsian," kata Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin di Magelang, Selasa (16/11).

Kendala lainnya, yakni petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pembelian ternak di daerah rawan bencana belum ada. Saat ini jumlah sapi dan kerbau di Kabupaten Magelang mencapai 43.747 ekor. Sedangkan kambing atau domba mencapai lebih dari 80 ribu ekor.

Zaenal menambahkan, pemerintah pusat menganggarkan Rp 100 miliar untuk pembelian ternak di seluruh wilayah lereng Gunung Merapi, meliputi Klaten, Boyolali, Magelang, dan Sleman. Padahal, jumlah sapi dan kerbau di Kabupaten Magelang saja mencapai 43.747 ekor, belum termasuk domba dan kambing yang jumlahnya jauh lebih banyak.

"Apakah dana tersebut nantinya mencukupi. Jika nanti yang dibeli hanya ternak sapi dan kerbau sedangkan domba dan kambing tidak dibeli, bisa menimbulkan permasalahan baru," kata Zaenal.

Sementara itu sejumlah warga lereng Merapi di Desa Paten dan Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, sudah menjual murah ternak mereka karena tidak mengetahui jika pemerintah akan membelinya sesuai harga pasar.

Seperti yang dialami warga Dusun Babadan II, Desa Paten, Sunar mengaku tidak tahu kalau pemerintah akan membeli ternak di kawasan bencana Merapi. Senar menjelaskan bahwa di Dusun Babadan II terdapat sekitar 500 ekor sapi. Saat ini hampir separuh dari jumlah sapi di dusun ini telah dijual karena ditinggal mengungsi dan peternak kesulitan mencari pakan.

Kondisi tersebut dimanfaatkan pedagang luar daerah seperti Salatiga, Boyolali, dan Wonosobo untuk membeli dengan harga murah. Menurut dia, Seekor sapi induk yang semula dibeli Rp 7 juta, sekarang hanya Rp 3,5 juta per ekor.(Ant/IDS/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini