Sukses

Ketika Sukarno Tuntut Kenaikan Tunjangan Hidup pada Belanda

Sukarno menulis dengan rinci tunjangan itu, seperti harga bawang, terasi, teh, kopi, gula Jawa, hingga obat nyamuk.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Sukarno sempat mengalami pengasingan. Beberapa daerah di Tanah Air pernah menjadi lokasi pengasingannya.

Selama masa pengasingan, biaya hidup Sukarno dan keluarga ditanggung pemerintah kolonial Belanda.

Sukarno juga pernah mengirim surat kepada pemerintah Belanda, agar menambah uang tunjangan bulanan untuk dia dan keluarga selama pengasingan.

Surat permintaan penambahan tunjangan itu dipamerkan pada pameran "Sukarno: Besar Bersama Rakyat".

Pameran ini berlangsung di Aula Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta mulai 22-25 Agustus 2017 pukul 08.00-15.00 WIB.

Surat itu ditampilkan pada Sub Tema "Dalam Pengasingan", yang terdiri dari tujuh halaman. Tiga halaman berisi permintaan peningkatan tunjangan, sedangkan empat halaman lampiran berisi rincian bahan-bahan yang dibutuhkan selama sebulan.

Surat itu tertulis di Bengkoelen, 22 Juli 1940 dan ditulis dengan bahasa Belanda. Sukarno sangat detail menjabarkan semua kebutuhan yang diperlukan selama sebulan.

Bahkan, untuk harga bawang, terasi, teh, kopi, gula Jawa, dan obat nyamuk juga masuk dalam daftar tunjangan itu.

Di bagian bawah surat Sukarno, tertulis jumlah total biaya yang dibutuhkan selama sebulan mencapai 221,60 Golden (mata uang Belanda).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transparansi

Kepala Biro Tata Usaha Sekretariat Negara Sari Harjanti mengatakan, surat Sukarno ini menunjukkan adanya tranparansi dan akuntabilitas seorang pemimpin. Bahkan, kebutuhan setiap bulan ditulis rinci.

"Ini jelas mengajarkan kita tentang akuntabilitas. Presiden Sukarno menunjukkan itu dari surat yang ditujukan kepada pemerintah Belanda saat itu," kata Sari saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa 22 Agustus 2017.

Selama pendudukan Belanda, Sukarno pernah diasingkan di Ende, Parapat, dan Bangka. Selama pengasingan, Sukarno ditemani KH Agus Salim, hingga keduanya menjadi sahabat.

Foto kedekatan Sukarno dan Agus Salim juga dapat dilihat pada pameran ini. Hanya ada tiga foto yang menggambarkan Sukarno sedang dalam pengasingan.

Salah satu foto menunjukkan Sukarno dan Agus Salim berada dalam satu perahu. Mereka baru saja turun dari pesawat ampibi Belanda yang mengantarkan mereka ke lokasi pengasingan di Parapat, Sumatera Utara, pada 1949.

Selain Sukarno dan Agus Salim, ada tiga orang lainnya yang berada di perahu kecil itu. Tampak juga beberapa tentara Belanda mengawasi dari atas pesawat.

Sedangkan foto lainnya, menunjukkan Sukarno dan Agus Salim sedang berada di halaman rumah pengasingan. Sukarno mengenakan jas warna gelap, sedangkan Agus Salim memakai jas dan celana panjang putih.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.