Sukses

Romy PPP: Agama dan Negara Tidak Bisa Dipisahkan

Romy mencontohkan Rosul dan KH Brigjen Syam'un yang juga petinggi pasukan Peta dan pendiri Pesantren Al-Khairiyah.

 

Liputan6.com, Cilegon - Ketua Umum PPP Romyhurmuzy meminta kepada pemuda Indonesia atau pemilih pemula, agar tidak apatis dalam berpolitik, khususnya menggunakan hak suara pada saat Pemilu 2019.

"Untuk Pemilu 2019, adik-adik jangan apatis dengan politik. Pilihlah pemimpin yang mampu berjuang untuk Islam, seperti KH Brigjen Syam'un," kata Romy, saat orasi kebangsaan di hadapan ratusan pelajar Al-Khairiyah, Kota Cilegon, Banten, Minggu, 20 Agustus 2017.

Romy menjelaskan, KH Brigjen Syam'un yang notabene petinggi pasukan Peta sekaligus pendiri lembaga pendidikan Pesantren Al-Khairiyah, mengajarkan bahwa agama dan negara merupakan kesatuan yang tak bisa dilepaskan.

"Seolah-olah politik itu kotor, lalu agama itu bersih, lalu tidak boleh mengkait-kaitkan agama dengan politik, itu salah. Karena telah dicontohkan oleh Rasul. Empat sahabat rasul semua dipanggil pemimpin umat mukmin," terang dia.

Terlebih, kata Romy, salah satu tokoh Al-Khairiyah bernama KH Abdul Fattah, merupakan anggota dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sehingga menegaskan bahwa agama dan negara tidak bisa dipisahkan.

"Artinya, kekuasaan di dalam negara dengan agama berdampingan. Rasul selain pemimpin agama juga pemimpin politik. Agama dan kekuasaan itu simbiosis mutualistik. Tokoh Al-Khairiyah, KH Abdul Fatah, salah satu anggota BPUPKI," Romy kembali mencontohkan.

 

Sakiskan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.