Sukses

Urai Kepadatan, Jemaah Haji Diimbau Sabar di Masjidil Haram

Sampai Sabtu 29 Agustus malam, tercatat sudah ada 352 kloter dengan 140.895 jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Kota Mekah.

Liputan6.com, Mekah - Kota Mekah semakin dipadati jemaah, termasuk jemaah haji asal Indonesia. Sampai Sabtu 29 Agustus malam, tercatat sudah ada 352 kloter dengan 140.895 jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Kota Mekah.

Kepadatan juga semakin tampak di terminal-terminal bus, baik Syib Amir, Bab Ali, maupun Jiyad, utamanya setelah salat Isya dan Subuh. Kondisi ini memaksa petugas transportasi untuk bekerja keras mengatur alur pergerakan jemaah yang umumnya ingin segera pulang ke pemondokan.

Untuk mengurai kepadatan antrean bus Shalawat, Kepala Bidang Transportasi Subhan Cholid mengimbau jemaah untuk bertahan di Masjidil Haram usai salat berjamaah dan tidak langsung pulang.

"Kalau jemaah lebih sabar keluar masjid dan tidak buru-buru, kepadatan di terminal bisa sedikit dikurangi. Misalnya, sebagian ada yang 30 menit setelah salat, ada yang 1 jam ada yang 1,5 jam. Itu akan dapat mengurangi kepadatan cukup signifikan," kata Subhan di Mekah, Minggu (20/8/2017).

"Jemaah yang hendak melaksanakan umrah wajib, hendaknya juga menghindari waktu salat sampai bubaran selesai," sambung dia.

Pantauan di Terminal Syib Amir, kepadatan setelah salat Isya terjadi mulai pukul 20.50 waktu Arab Saudi. Kepadatan terjadi karena ribuan jemaah haji Indonesia pada hampir bersamaan membubarkan diri usai salat berjamaah. “

"Tadi bubaran Isya mulai padat jam 20.50. Alhamdulillah, sudah bisa diurai sampai pukul 22.10," tutur Subhan.

Kepada jemaah, Subhan mengingatkan bahwa hari Jumat, 25 Agustus 2017, layanan transportasi bus Shawalat akan ditutup pada jam 10.00 WAS. Bus yang sudah masuk terminal pada pukul 10, akan ditahan di dalam dan baru berangkat setelah jumatan selesai.

"Ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan dan menjamin keamanan," tandas Subhan.


Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.