Liputan6.com, Jakarta - Peringatan HUT ke-72 RI digelar meriah di berbagai daerah. Suka cita masyarakat menggambarkan betapa Indonesia berjaya. Sebuah kejayaan juga bisa terukur dalam serangkaian pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Namun, tidak sedikit ancaman yang menghadang. Korupsi bisa jadi merupakan salah satu biang keladinya.
Baca Juga
Saksikan Sinetron di Antara Dua Cinta Episode Kamis 28 Maret 2024 Pukul 21:30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Tertawan Hati Episode Kamis 28 Maret 2024 Pukul 20:00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Bidadari Surgamu Episode Kamis 28 Maret 2024 Pukul 18:15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Sabtu (19/8/2017), terungkap adanya penyelewengan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang berpotensi merugikan negara sebesar Rp 138 triliun lebih. Dana talangan Bank Century berpotensi merugikan negara Rp 7,4 triliun.
Advertisement
Tak kalah mencengangkan, dana proyek KTP Elektronik (e-KTP) diselewengkan. Akibat korupsi ini negara dirugikan Rp 2,3 triliun. Total kerugian kerugian negara akibat 2.321 kasus di kurun tahun 2001 hingga 2015 mencapai Rp 203,9 triliun.
Selain korupsi, kejahatan yang masuk kategori luar biasa adalah penyalahgunaan narkotika. Terbaru warga negara China tertangkap saat menyelundupkan 1 ton sabu melalui pesisir pantai di wilayah Banten. Untuk kejahatan yang satu ini, pemerintah secara rutin segera memusnahkan barang buktinya.
Satu lagi kejahatan luar biasa yang mengancam bangsa, terorisme. Belum hilang dari ingatan kita aksi teror bom panci yang diledakkan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada akhir Mei lalu. Lima orang tewas dan 11 orang luka-luka.
Ancaman hukuman telah ditetapkan namun tidak membuat tiga kejahatan luar biasa ini terhenti bahkan kian hari kain mengkhawatirkan. Untuk itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak seluruh rakyat bela negara melawan berbagai ancaman bangsa.