Sukses


SMAN 3 Tenggarong Juara I Lomba Cerdas Cermat yang Digelar MPR RI

Setelah babak demi babak dilalui, akhirnya SMAN 3 Tenggarong, Kalimantan Timur, berhasil menjadi Juara I Lomba Cerdas Cermat (LCC) 4 Pilar M

Liputan6.com, Jakarta SMAN 3 Tenggarong - Kalimantan Timur keluar sebagai juara pertama dalam grand final Lomba Cerdas Cermat (LCC) 4 Pilar MPR Tahun 2017 yang diselenggarakan di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, .

SMAN 3 Tenggarong, sekolah yang menggunakan sistem ‘boarding school’ itu mengumpulkan nilai 206, mengungguli SMAN 3 Polewali, Sulawesi Barat (190 poin) dan SMAN 1 Pemalang, Jawa Tengah (174 Poin).

Sebagai juara, SMAN 3 Tenggarong berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 50 juta, sedangkan SMAN 3 Polewali mendapat Rp 40 juta, dan SMAN 1 Pemalang Rp 30 juta.

“Bahagia, bersyukur, dan bangga,” ujar Haidir Algi GF, juru bicara dari SMAN 3 Tenggarong.

Haidir mengatakan kemenangan itu bisa diraih sebab persiapan yang dilakukan untuk mengikuti lomba itu selama 2 tahun. Dikatakan remaja yang menggunakan kaca mata itu, di babak awal, sekolahnya kalah dalam penyisihan namun sebagai ‘runner up’ terbaik maka berhak maju ke babak selanjutnya.

Persiapan selama 2 tahun dibenarkan oleh guru SMAN 3 Tenggarong, Rahafitriani. Dikatakan oleh Raha, sekolahnya menerapkan sistem ‘boarding school’ sehingga mereka melakukan pembekalan secara intensif. Selama 2 tahun, seluruh siswa digembleng mengenai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kita belajar sampai malam,” ujarnya. 

Rasa bangga dan bersyukur juga diungkapkan oleh pendamping dari Dinas Pendidikan Kalimantan Timur, M. Zendy. Diakui di babak awal, sekolahnya tidak berhasil menjadi juara penyisihan namun untung tercatat sebagai regu kedua dengan nilai terbaik. Akibat yang demikian maka sekolah itu berhak maju ke babak delapan besar.

Hadir dalam grandfinal LCC itu Ketua MPR Zulkifli Hasan, para Wakil Ketua MPR Mahyudin, E.E Mangindaan, Hidayat Nurwahid, Oesman Sapta, serta para anggota MPR lainnya.

Dalam Babak I, ‘pro dan kontra’, para pimpinan diberi kesempatan oleh pembawa acara untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu seperti, “perlukah MPR diberi wewenang kembali untuk menetapkan GBHN, perlukah Pipres dan Pemilu Legistaltif dilakukan secara serentak, dan soal parlement threshold untuk menyederhanakan partai politik’.

Berbagai pertanyaan tersebut, semua dijawab baik oleh ketiga peserta ‘grandfinal’, buktinya mereka mendapat nilai dari 20 hingga 25. Dalam grand final yang disiarkan langsung oleh TVRI itu, lomba dipantau oleh juri Ahmad Basarah dari anggota MPR Fraksi PDIP, Zainut Tauhid anggota MPR dari Fraksi PPP, dan Bachtiar Aly anggota MPR dari Fraksi Nasdem.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.