Sukses

Ketua MPR: Konstitusi Berkembang Sesuai Dinamika Masyarakat

Dalam pidatonya, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah.

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Konstitusi tahun 2017 yang digelar MPR RI mengusung tema "Peran Konstitusi dalam Memandu Pembangunan Bangsa". Turut hadir dalam acara adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ketua-ketua Lembaga Negara.

 

Acara dibuka oleh menyanyi bersama lagu Indonesia Raya, lalu pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh siswa SMA 5 Pekanbaru dan persembahan paduan suara lagu Pancasila Rumah Kita.

Dalam pidatonya, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah.

"Jas Merah, jangan melupakan sejarah. Hal ini diucapkan oleh Sukarno pada peringatan 17 Agustus 1966 yang bermakna sangat politis dan strategis. Sebagai bangsa kita tidak boleh melupakan peristiwa sejarah yang mewarnai bangsa," kata Zulkifli. 

Ia juga mengatakan, konstitusi secara alamiah akan berkembang sesuai dinamika masyarakat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dalam sambutannya, para founding fathers bangsa telah mempersiapkan visi misi jauh ke depan, agar visi dilaksanakan sebaik-baiknya. Ia mengatakan, selama 72 tahun kemerdekaan Indonesia terjadi beberapa perubahan konstitusi.

"Ini hal biasa yang juga dilakukan oleh negara manapun seperti, Amerika Serikat, India atau Thailand. Kita hanya mengubah empat kali UUD untuk sistem kenegaraan," kata JK.

Jusuf Kalla mengajak untuk melihat visi misi para founding fathers tentang apa tujuan berbangsa, bernegara dan ikut berpartisipasi dalam perdamaian dunia.

Setiap tanggal 18 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Konstitusi.  Peringatan Hari Konstitusi digagas oleh MPR pada 2004 - 2009.

Peringatan Hari Konstitusi kali ini digabung dengan pelaksanaan Grand Final Cerdas Cermat 4 Pilar MPR RI tingkat SLTA se- Indonesia, yang pada tahun ini, tiga sekolah grand finalisnya, SMA Negeri 3 Polewali, Provinsi Sulawesi Barat, SMA Negeri 1 Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan SMA Negeri 3 Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur.

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.