Sukses

Polisi Tembak Mati Pengedar Narkoba Jaringan Afrika Barat

Saat akan diringkus, Michael Abudu melawan dan mengambil senjata api dari tangan salah satu petugas.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi bersama Bea Cukai menggagalkan upaya peredaran narkotika jenis sabu jaringan Afrika Barat. Satu pengedar warga negara Nigeria atas nama Michael Abudu tewas ditembak di kawasan Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan, penembakan Michael Abudu diawali dari tertangkapnya rekan lainnya warga Nigeria atas nama Eni Ndukwe di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

"15 Agustus 2017 Bea Cukai dapat informasi ada satu penumpang dari Afrika masuk Indonesia, dia diduga di dalam perutnya ada indikasi barang narkotika," tutur Argo di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (18/8/2017).

Polisi tembak mati jaringan narkoba Afrika Barat

Eni Ndukwe kala itu dengan mudah mengakui bahwa dirinya memang menelan puluhan kapsul berisikan sabu usai menjalani x-ray. Dari pengakuan itu, dibeberkan juga bahwa rekannya sudah berhasil lolos dan menginap di sebuah hotel di bilangan Jakarta Barat.

"Dari EN ada 71 kapsul yang diduga narkotika jenis sabu," jelas dia.

Pada 16 Agustus 2017, tim bergegas menyambangi Michael Abudu di hotel daerah Slipi, Jakarta Barat. Penyidik membuntuti saat yang bersangkutan saat akan pindah hotel.

"Yang bersangkutan memang diminta kalau belum ada yang ambil barang dalam sehari langsung disuruh pindah. Kemudian dia pindah dan kita langsung tangkap," ujar Argo.

Hanya saja, saat akan diringkus, Michael Abudu melawan dan mengambil senjata api dari tangan salah satu petugas. Polisi bertindak tegas. Pelaku tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Dari yang kedua ada 68 kapsul diduga sabu," kata dia.

Usai pengembangan selanjutnya, ditangkap lagi salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi kurir dari peredaran sabu jaringan Afrika Barat itu. Pria berinisial BK itu dibayar sebanyak 2.000 USD dalam sekali kegiatan.

"Sebelum selesai kegiatan kita tangkap," ujar Argo Yuwono.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.