Sukses

Jokowi: Buang Jauh Mental Negatif Saling Mencela

Jokowi mengatakan, Indonesia menjadi rujukan banyak negara dalam hal mengelola kebhinnekaan dan membangun persatuan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia adalah bangsa petarung yang berani berjuang dengan kekuatan sendiri meraih kemerdekaan. Bangsa Indonesia merebut kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan, ulama, para santri, pemimpin agama-agama, dan pejuang dari seluruh pelosok Nusantara.

"Semua itu harus membuat kita semakin bangga pada Indonesia, negeri yang kita cintai bersama," kata Jokowi dalam Sidang Bersama DPD dan DPR untuk memperingati 72 tahun Indonesia Merdeka, kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Hal tersebut harus membuat bangsa Indonesia percaya diri menghadapi masa depan. Warisan kolonialisme, yang menjadikan bangsa bermental budak, karakter rendah diri, pecundang, dan selalu pesimis dalam melihat hari esok harus dibuang.

"Kita harus membuang jauh-jauh mentalitas negatif yang membuat sesama anak bangsa saling mencela, saling mengejek dan saling memfitnah. Karena kita adalah bersaudara, saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, fondasi kultural yang kuat harus dibangun. Tantangan dunia yang makin kompleks harus dihadapi dengan bersatu dan berdiri gagah.

"Kita harus ingat bahwa kita pernah menjadi tempat bagi negara lain untuk belajar, belajar tentang Islam, belajar tentang seni budaya, belajar tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain-lain. Kebanggaan inilah yang harus kita rebut kembali, kebanggaan terhadap kreasi dan karya sendiri, kebanggaan terhadap produk sendiri.

Jokowi menambahkan, Indonesia adalah bangsa yang besar. Bukan hanya karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa, memiliki 17 ribuan pulau, dan sumber daya alam yang melimpah. Tapi, kebesaran Indonesia karena bangsa ini sudah teruji oleh sejarah.

"Bisa tetap kokoh bersatu sampai menginjak usianya ke-72 tahun. Sementara di beberapa negara lain, dilanda konflik kekerasan antarsuku, perpecahan antaragama, pertikaian antargolongan, kita bersyukur kita tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika," kata dia.

Bahkan sekarang ini, kata Jokowi, Indonesia menjadi rujukan banyak negara dalam hal mengelola kebhinnekaan dan membangun persatuan.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.