Sukses

Yenny Wahid: Warga NU Penolak Full Days School Belum Paham

Yenny Wahid menilai penolakan disebabkan masyarakat belum paham.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga dari berbagai elemen Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akan menggelar aksi turun ke jalan pada 21 Agustus mendatang. Aksi mereka tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan wacana kebijakan program full day school oleh pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, putri tokoh NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menilai penolakan disebabkan masyarakat belum paham. "(Ada aksi penolakan) mungkin karena belum ngerti," lanjutnya. Ia hanya berpesan agar aksi yang direncanakan dilakukan dengan damai.

"21 Agustus kalau cuma istighosah, enggak apa-apa. Warga NU demo untuk ekspresikan aspirasinya secara damai. Enggak usah demo keras-keras, istighosah saja duduk damai bersama, baca doa agar sistem pendidikan lebih baik, anak-anak jadi manusia unggul, bisa mendapatkan pendidikan yang baik, guru-guru sejahtera," ujar Yenny, Selasa 16 Agustus 2017.

Penolakan terhadap full day school tidak hanya datang dari akar rumput NU. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui Ketua Umumnya, Saiq Aqil Siradj, juga menyampaikan hal senada.

"Kami dari NU (Nahdlatul Ulama) menolak keras. Tidak ada kompromi tidak ada dialog, pemerintah harus segera mencabut permen (peraturan menteri) sekolah lima hari. Karena itu akan menggusur madrasah diniyah yang dibangun oleh masyarakat, gurunya dihonor oleh masyarakat yang jumlahnya 76 ribu se-Indonesia," tegas Said di kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).

Terkait hal tersebut, Yenny Wahid menyatakan akan menghubungi pihak PBNU untuk mencoba memberikan pemahaman yang jelas soal full day school. Terlebih, dirinya sudah menemui Mendikbud Muhadjir Effendy membahas soal informasi full day school yang selama ini simpang siur di masyarakat, terutama meresahkan warga NU.

"Dalam waktu dekat saya akan telpon-telponan saja sama Sekjen (sekjen PBNU/Helmy Faishal Zaini). Kayak gini lho situasinya dan kalau masih ada keresahan (terkait full day school), saya dapat komitmen dari Pak Muhadjir adalah beliau terbuka dengan keresahan yang ada," ucap Yenny.

Pasalnya, diakui Yenny selama ini sudah terjadi kesalahpahaman dari masyarakat tentang full day school itu sendiri. "Sudah ada miskonsepsi tentang definisi full day school ini. Lalu ada kepanikan. Sekarang bagaimana jelaskan ke publik bahwa tak betul, beberapa hal yang selama ini dipahami itu keliru," lanjut tokoh NU tersebut.

Seperti diketahui, ribuan warga dari berbagai elemen Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akan menggelar aksi turun ke jalan. Mereka menolak kebijakan program full day school terus berlanjut. Ketua PC Ansor Brebes, Ahmad Munsip, mengatakan, aksi turun ke jalan bersama ribuan warga NU, termasuk santri menolak full day school, akan digelar pada Senin, 21 Agustus mendatang.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.