Sukses

Cerita Ayah Bripda Yoga soal Pemukulan Anaknya oleh Anggota TNI

Sifat sabar itu rupanya dia tanamkan tidak hanya kepada Yoga, tapi juga dua anaknya yang juga berdinas di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua mana yang tidak sedih melihat anaknya menjadi bulan-bulanan di jalan raya. Tidak hanya itu, si anak pun menjadi tontonan banyak orang saat pemukulan terjadi. Bahkan, seragam dinas kebesaran masih menempel di tubuh anaknya.

"Alhamdullilah waktu kejadian itu Yoga tidak melakukan perlawanan, ikhlas ditempeleng. Walaupun di hati sedih pakai pakaian dinas, dilihat khalayak banyak, ditempeleng di jalan," kata Iptu Oktavianus, ayah Bripda Yoga, saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (14/8/2017).

Sifat sabar itu rupanya dia tanamkan tidak hanya kepada Yoga, tapi juga dua anaknya yang juga berdinas di lapangan. Maklum saja, pekerjaan seorang polisi di lapangan terkadang mudah tersulut emosi.

"Sengaja saya doktrin anak-anak agar selalu mengalah, tidak akan hina kita mengalah untuk selangkah menang. Selagi bisa mengalah, mengalah," tutur perwira pertama yang kini menjabat Kepala Seksi Propam Polres Siak, Riau.

Oktavianus bercerita, insiden pemukulan oleh anggota Korem 031 Wira Bima, Serda Nopriadi Wira Sinaga, kepada Bripda Yoga diketahuinya dari media sosial yang tersebar. Dia sengaja menunggu kabar dari anak bungsunya itu untuk tahu yang sebenarnya terjadi.

"Dia telepon sorenya cerita bahwa ada insiden dipukul. Saya pura-pura tidak tahu, padahal sudah tahu dari video yang tersebar," kata Oktavianus.

Yoga baru satu tahun ini berdinas di kepolisian. Sebelumnya, dia menekuni dunia sinetron dan hiburan, salah satunya adalah Ganteng-Ganteng Serigala. Dorongan menjadi polisi tidak lain datang dari pimpinannya, Kapolres Meranti saat itu, AKBP Zahwani Pandra Arsyad.

Dihubungi terpisah, Pandra mengatakan, Oktavianus selalu bercerita mengenai anak ketiganya, Yoga, yang menggeluti dunia hiburan. Setiap liburan, Oktavianus mengajak anak bungsunya itu ke Meranti. 

Ada gelar yang diberikan kepada Bripda Yoga Vernando, polisi yang dipukuli anggota TNI, Serda Wira. (Liputan6.com/M Syukur)

"Pada saat itulah hal-hal positif selalu kami tanamkan. Apalagi keinginannya lebih kuat untuk menjadi anggota Polri daripada menjadi artis film," cerita mantan Abang None Jakarta ini.

Peristiwa pemukulan Serda Wira Sinaga terhadap Bripda Yoga terjadi Kamis, 10 Agustus 2017. Dalam video amatir yang diunggah di media sosial, terlihat bagaimana Serda Wira memaku dan memukul Yoga di jalanan.

Kesabaran Bripda Yoga berbuah manis. Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto memberikan penghargaan kepada Yoga atas sikap sabarnya itu. Penghargaan itu berbentuk piagam dan predikat pelayan masyarakat yang sabar dalam menjalankan tugas.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta maaf atas perilaku anak buahnya tersebut.

"Sekali lagi atas kejadian tersebut saya mohon maaf. Dan anggota tersebut sekarang sudah ditahan di Riau. Nanti kodam memberi penjelasan," kata Gatot Nurmantyo di Kementerian Dalam Negeri, Jumat, 11 Agustus 2017.

Dia mengatakan, ternyata anggotanya itu dalam perawatan karena menderita sakit jiwa. Serda Wira, kata Gatot, tiap pekan tetap melakukan konsultasi.

"Tapi bagaimana pun juga dalam hal ini saya minta maaf atas kelakuan anggota saya tersebut," Panglima TNI menegaskan.

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.