Sukses

Polisi Ungkap Kasus Pengeroyokan yang Berujung Tewasnya Karyawan Pabrik Tahu

Sejumlah warga sempat melihat korban dikeroyok tiga pria bersenjata tajam. Ketiga pelaku langsung melarikan diri setelah korban terkapar.

Patroli, Sumatra Utara - Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga saat jasad Dedy Wiyono disemayamkan di rumah duka, Desa Manunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin 7 Agustus malam. Kakak korban tak kuasa menahan sedih hingga pingsan.

Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Jumat (11/08/17), selesai disalatkan, jenazah selanjutnya dibawa ke pemakaman umum Desa Manunggal yang berjarak 1 km dari rumah duka untuk dikebumikan.

Dedy Wiyono tewas dengan cara mengenaskan. Jenazah ditemukan di bawah jembatan gantung Jalan Sersan Usman, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin siang. Sekujur tubuh almarhum dipenuhi luka tusukan dan luka memar. Sebelumnya pemuda 36 tahun itu pamit kepada keluarga hendak berangkat kerja di pabrik tahu.

Sejumlah warga sempat melihat korban dikeroyok tiga pria bersenjata tajam. Ketiga pelaku langsung melarikan diri setelah korban terkapar bersimbah darah.

Aparat Polsek Medan Labuhan yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan. Dari penyelidikan di lokasi, korban dihabisi tiga orang yang dikenalnya. Dua dari tiga pelaku Pius Dachi dan Sekawa Faoma yang dibekuk sejam usai kejadian. Keduanya telah meringkuk di ruang tahanan Polres Belawan. Satu orang tersangka yang bernama Doni Dachi belum berhasil ditangkap.

Berdasarkan pengakuan tersangka Pius Dachi, polisi memastikan pengeroyokan berujung  tewasnya Dedy Wiyono berlatar belakang dendam. Pelaku utama Sekawa Faoma alias Hendrik sakit hati karena pernah dianiaya korban. Ia kemudian mengajak dua rekannya Pius Dachi dan Doni Dachi menghabisi buruh pabrik tahu tersebut.

Menurut orangtua korban, anaknya memang sempat bertengkar dengan Hendrik sehari jelang pembunuhan. Korban menuding sang tersangka utama tersebut berselingkuh dengan istrinya, Astuti, hingga pisah ranjang. Astuti kini diamankan polisi guna pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah empat hari buron, Martius Donius Dachi alias Doni Dachi akhirnya menyerahkan diri ke Polres Pelabuhan Belawan didampingi kedua orangtuanya. Selama pelarian Doni Dachi bersembunyi di rumah kerabatnya di wilayah Deli Serdang.

Tersangka mengaku ikut membunuh Korban karena diajak pelaku utama Sekawa Faoma. Ia memukul korban dengan kayu sebelum dihabisi dua tersangka lain menggunakan senjata tajam.

Tiga pelaku pengeroyokan berujung tewasnya Dedy Wiyono telah tertangkap. Seluruh tersangka dijerat Pasal Pembunuhan Berencana dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Â