Sukses

Kader NU Bersaing Ketat di Pilkada Jatim, Ini Permintaan PBNU

Ma'ruf mengatakan, pihaknya mendukung siapapun warga NU yang maju di Pilkada Jatim.

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tak akan ikut campur terkait munculnya persaingan antara kader NU yang maju di Pilkada Jawa Timur 2017 mendatang. 

Hal ini diungkapkan Rais 'Aam Syuriah PBNU, KH Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Cholil di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu 9 Agustus 2017 malam.

"Yang pasti kami ingin Gubernur Jatim haruslah orang NU," kata dia.

Menurut Ma'ruf, pihaknya akan mendukung siapapun warga NU yang maju di Pilkada Jatim. Yang terpenting, mereka yang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur memahami permasalahan di Jawa Timur. 

"Keputusan strategis NU di Pilgub Jatim diserahkan sepenuhnya pada pengurus NU di Jatim. Mereka lebih tahu apa yang terbaik," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. 

Pilkada Jatim akan digelar pada 2018 saat pilkada serentak. Hingga saat ini, ada tiga kader NU yang diprediksi bakal maju, yaitu Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. 

Gus Ipul, sapaan Syaifullah Yusuf dipastikan maju karena telah mendapat dukungan sejumlah partai politik, salah satunya PKB.

Sementara Khofifah juga memberikan isyarat kembali maju, meski pernah dua kali kalah dalam dua kali pilgub sebelumnya melawan Gubernur Jatim Soekarwo.

Saat berkunjung ke Sumenep, Khofifah mengibaratkan peluang maju lagi dalam Pilkada Jatim sudah mencapai tahap penyamaan frekuensi dengan sejumlah partai.

Parpol kembali melirik sosok Khofifah karena sosok lain dianggap tidak mampu menyaingi Gus Ipul. Dari sejumlah survei, hanya Khofifah yang popularitasnya mampu menyaingi Gus Ipul.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.