Sukses

Mayat-mayat Sulit Dikenali

Dari 71 korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi di RS Dr Sardjito, Sleman, Yogyakarta, baru sembilan yang teridentifikasi. Sementara yang lainnya sulit dikenali karena tubuh mereka terbakar hangus.

Liputan6.com, Sleman: Hingga Sabtu (6/11), korban tewas akibat letusan Gunung Merapi sudah mencapai 80 orang lebih. Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pun terus kedatangan ambulans yang membawa mayat-mayat korban Merapi. Semua mayat umumnya sulit dikenali karena tubuh mereka telah terbakar hangus.

"Dari 71 korban (meninggal), baru sembilan yang teridentifikasi, nama dan alamatnya jelas," kata Heru Nugroho, Kepala Humas RSUP Dr Sardjito. "Yang lainnya belum karena kondisinya sudah menjadi arang, lebih mengerikan dibandingkan korban pertama akibat awan panasnya."

Sementara itu, korban luka juga semakin bertambah. Hingga kini, sudah ratusan orang yang dirawat disana. Umumnya mereka menderita luka bakar dan sesak napas akibat menghirup debu vulkanik.

Di RS dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah, jumlah pasien juga semakin banyak. Sebanyak 120 orang dirawat, 29 di antaranya terluka bakar dan sisanya luka karena kecelakaan atau trauma saat evakuasi.

Beberapa pasien yang terluka bakar lebih dari 60 persen kondisinya terus memburuk dan memasuki masa kritis. Semebtara tiga orang dirawat di ruang ICCU akibat sesak napas akut karena menghirup abu vulkanik. Sedangkan delapan orang lainnya harus dirawat diruang isolasi.

Banyaknya pasien membuat rumah sakit kewalahan. Pasien ditempatkan di ruang seadanya. Bekas ruang musala pun disulap menjadi tempat perawatan. Sementara yang lain harus tidur di lantai beralaskan tikar dan tandu tentara yang juga didayagunakan.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini