Sukses

Kronologi Pria di Bekasi Diteriaki Maling dan Dibakar Hidup-Hidup

Informasi hilangnya amplifier di musala itu diketahui dari Haji Zainul yang akan menyiapkan haul orangtuanya di musala.

Liputan6.com, Bekasi - Rojali, orang pertama yang melihat M Alzahra atau Joya salat Asar di Musala Al Hidayah, Bekasi, menuturkan, informasi hilangnya amplifier di musala itu diketahui dari Haji Zainul, yang juga kakak istrinya, Sumiyati. Zainul saat itu datang ke Musala hendak berbenah jelang acara peringatan haul orangtuanya.

"Dia bilang ampli enggak ada, saya bilang padahal masih ada saya pakai azan Asar. Saya jalan kemudian masuk ke Musala, betul ampli udah enggak ada. Saya dari tadi emang udah curiga sama dia," tutur Rojali saat ditemui di Bekasi, Senin 7 Agustus 2017.

Pria yang bekerja di salah satu perusahaan minyak sawit itu menduga jika Joya mengambil amplifier dari dalam musala. Dia pun langsung menyalakan sepeda motornya untuk mengejar pria asing yang telah keluar musala sekitar 10 menit.

"Saya lihat kok kabelnya juga putus," ucap dia.

Rojali juga diketahui sempat memanggil beberapa pemuda yang kebetulan lewat untuk bersama-sama memburu si pelaku. Setelah mencari, ia menemukan Joya di dekat Jembatan Pasar Muara atau berjarak 4,1 kilometer dari TKP pertama pengeras suara itu hilang.

Ruang imam di Musala Al Hidayah, Bekasi. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Sementara itu, warga lainnya mengatakan, ketika itu sedikitnya ada tiga pria yang berteriak maling ke arah Joya. Merasa diteriaki warga, pria yang menaiki motor bebek itu langsung melompat ke kali yang dangkal, pekat lumpur, serta bersampah.

"Enggak tahu jelasnya, tapi udah ramai orang teriak maling. Itu ketangkepnya pas di deket jembatan," ucap Ijal, warga setempat.

Di bawah jembatan yang menghubungkan Desa Muara dan Desa Sukatenang tersebut, Joya tak bisa berbuat banyak. Di atas jembatan banyak pemuda yang tengah meminta sumbangan untuk acara Kemerdekaan. Hanya lima langkah dari jembatan terdapat pangkalan ojek dan pertigaan pasar.

"Duh enggak paham kronologinya bang, kita enggak tahu. Pokoknya udah banyak massa," sambung dia.

Dari lokasi kedua, atau lokasi di mana sepeda motornya ditinggal, Joya kemudian ditarik massa ke arah Pasar. Di tempat tersebut terdapat deretan ruko-ruko. Di sini, Joya tewas dengan cara tragis.

Ia tewas setelah warga menganiaya hingga membakarnya hidup-hidup, tepat di depan toko Hasil Tani Furniture. Jasad Joya kemudian dievakuasi oleh polisi setelah dua jam kejadian.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.