Sukses

Meme Surat Permintaan Maaf Wakil Ketum Gerindra Beredar

Yang lebih lucu lagi, di bawah surat tersebut dibubuhi kalimat perintah, agar sang mahasiswa segera merevisi dan memperbaiki surat tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Meme surat permohonan maaf dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono kepada PDIP beredar di media sosial.

Seperti meme yang diterima Liputan6.com, Jumat (4/8/2017), seolah sang dosen menunjukkan kesalahan-kesalahan menulis surat kepada mahasiswanya, hingga sang dosen tak bisa meluluskan mahasiswanya.

Seperti kesalahan menulis huruf pertama pada kata "hal" yang seharusnya huruf besar. Kemudian kesalahan menulis kata "dibawah" yang harusnya ditulis "di bawah".

Kesalahan terbanyak pada penulisan tanda koma, yang seharusnya ditulis setelah kalimat tanpa spasi.

Yang lebih lucu lagi, di bawah surat tersebut dibubuhi kalimat perintah, agar sang mahasiswa segera merevisi dan memperbaiki surat tersebut.

"Silakan revisi dan perbaiki...!!! Anda belum lulus."

Tak hanya itu, di akhir revisi surat tersebut juga tertera tanda tangan yang menyebut, "Dosen Abal-Abal".

Baru-baru ini Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan para kadernya, terkait pernyataan 'Wajar PDIP disamakan dengan PKI'.

Arief mengungkapkan permintaan maaf tersebut dalam secarik kertas, yang ditandatangani di atas meterai Rp 6.000.

"Bersama ini terkait pemberitaan di beberapa media massa yang menyebutkan pernyataan saya yang mengatakan, WAJAR SAJA KALAU PDIP SERING DISAMAKAN DENGAN PKI KARENA MENIPU RAKYAT, dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat," demikian surat Arief yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2017.

Airef menegaskan, sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, PDIP bukanlah PKI. Terlebih dalam programnya selalu mengedepankan kemakmuran masyarakat.

 

Saksikan video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.