Sukses

Calon Paskibraka 2017 Sumut Penantian 30 Tahun Kota Binjai

Dengan terpilihnya Ruth Cheline Eglesya Purba sebagai calon Paskibraka 2017, merupakan kado terindah dan penantian panjang Kota Binjai

Liputan6.com, Jakarta Sudah lebih 30 tahun tak ada wakil dari Kota Binjai yang lolos Paskibraka Nasional mewakili provinsi Sumatera Utara. Kenyataan pahit itu yang mendorong Ruth Cheline Purba berlatih sungguh-sungguh supaya lolos seleksi Paskibraka 2017.

"Terakhir kali wakil Sumatera Utara yang berasal dari Kota Binjai adalah tahun 1984. Oleh karena itu, saya ingin membuat bangga kota tercinta dengan kembali menjadi salah satu perwakilan calon Paskibraka 2017," kata Ruth kepada Diary Paskibraka Liputan6.com pada Sabtu (29/7/2017)

Bukan hanya itu, alasan Ruth mau susah payah menjadi calon Paskibraka 2017 karena ingin membuktikan ke orang-orang yang pernah meremehkannya bahwa dia mampu.

"Motivasi saya mengikuti ini tidak semata sebagai ajang uji coba. Di sini saya ingin membuktikan kepada orang yang mengatakan kalau saya payah, tidak bisa, dan lemah bahwa ternyata saya bisa," kata Ruth.

Menurut Ruth, Paskibraka 2017 bukan tentang bagaimana menemukan jati diri, tapi Paskibraka menciptakan jati diri dia sebenarnya.

"Ini sebagai perwujudan rasa nasionalisme saya terhadap NKRI," ujar Ruth.

Banyak persiapan telah Ruth lakukan sebelum seleksi Paskibraka diumumkan. Latihan fisik, latihan sejumlah gerakan PBB, dan latihan pengetahuan umum di antaranya latihan berbahasa Inggris telah ia asah jauh-jauh hari.

"Begitu tahu ada seleksi, saya mantap untuk ikut," kata Ruth lagi.

Meski demikian, bukan berarti Ruth bisa bernapas lega. Tetap rasa khawatir itu muncul, apalagi pada saat seleksi, Ruth merasa bahwa tinggi badannya paling mencolok di antara seluruh peserta seleksi putri di kotanya.

"Namun, saya terus bertekad untuk menghilangkan rasa kekhawatiran itu. Pada akhirnya, seluruh rangkaian seleksi saya ikuti dengan lancar dan tanpa gangguan," kata Ruth, pemilik tinggi 172 cm dan berat badan 63 kilogram.

Gadis kelahiran Gunung Sitoli, 7 Oktober 2001 ini yakin dan percaya, keberhasilan ini mampu dia dapatkan 100 persen bukan karena dirinya. Akan tetapi kerja tangan Tuhan yang telah mewujudkan semua doa yang dipanjatkan ibu, ayah, dan keluarganya.

"Aku yakin itu. Ini semua adalah doa mama. Tanpa doa dari mama, mungkin aku tidak berada di sini," kata calon Paskibraka 2017 yang merupakan siswi SMA Negeri 2 Binjai.

Simak video menarik berikut ini;

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.