Sukses

Aksesibilitas Wisata Dieng Belum Penuhi Syarat

Perlu ada sinergitas antara Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian PU PERA

Liputan6.com, Jakarta Perlu ada sinergitas antara Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian PU PERA terkait pengembangan destinasi wisata di Kawasan Dàtaran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara. Mengingat akses jalan yang ada saat ini masih belum memenuhi syarat sebagai destinasi pariwisata nasional.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat meninjau Komplek Candi Arjuna di Dieng, Jawa Tengah, Sabtu (22/07/2017).

"Jumlah wisman dan wisnus yang datang ke sini akan jauh dari target yang ingin dicapai, kalau aksesibilitasnya masih seperti ini. Sehingga perlu didesak mengenai pengerjaan pembangunan jalan Tol Jakarta - Semarang, selain itu harus juga difasilitasi akses jalan dari Tol menuju kawasan wisata strategis nasional," ucap Fikri.

Menurutnya, semua problematika yang dihadapi tersebut tidak akan menjadi suatu masalah, kalau semua pihak, dalam hal ini kementerian-kementerian terkait dapat duduk bersama. "Kalau ternyata memang kita banyak kendala, maka bisa juga melibatkan pihak swasta, namun dengan catatan jangan sampai menimbulkan penilaian miring seperti yang pernah ada sebelumnya, yakni hal itu hanya akan membesarkan swasta, dan masyarakatnya ditinggalkan tanpa mendapat manfaat apapun," tandasnya.

Fikri juga mengatakan, kalau bidang pariwisata ingin dijadikan andalan penerimaan devisa negara, maka pemerintah harus bisa memenuhi unsur aksesibilitas, amenitas atau sarana penunjang, dan atraksi.

Sementara untuk Kawasan Wisata Candi Borobudur yang juga dikunjunginya, Fikri menilai sudah ada perkembangannya, meskipun masih ada tuntutan dari Badan Pengelola kawasan candi tersebut.

"Ke depan, peran masyarakat akan lebih diberdayakan. Misalnya untuk mengelola home stay dan sebagainya. Jangan sampai ada lagi pandangan negatif yang mengatakan bahwa ada candi yang dijuluki sebagai salah satu keajaiban dunia, tetapi masyarakatnya hanya menjadi tukang parkir dan tukang asongan," pungkasnya.


(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.