Sukses

Perlawanan Narkoba dari Yogyakarta

Kepala BNN menyatakan, generasi muda menjadi target dari peredaran narkoba di Indonesia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Menpora Imam Nahrawi melantik 200 pemuda Yogya Anti Narkoba di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. 200 pemuda ini berasal dari seluruh kabupaten kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pengukuhan 200 pemuda antinarkoba ini sebagai bentuk ketegasan pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo yang perang melawan narkoba.

Imam mengatakan, masing-masing pemuda yang siap menjadi duta antinarkoba ini nantinya dapat merekrut 25 orang lain untuk bergabung dengan gerakan ini.

"Kuantitas pemuda Indonesia ini 60 juta orang, dan ini sasaran empuk mafia narkoba, untuk memutus mata rantai pemuda yang hebat ini. Setelah kita latih dan kasih tahu mereka harus berani mengatakan teman sebayanya," ujar Imam di Kepatihan, Yogyakarta, Jumat 21 Juli 2017.

Imam mengatakan, Indonesia merupakan pangsa pasar yang bagus bagi peredaran narkoba khususnya bagi pemuda. Dengan gerakan ini, diharapkaan setiap orang memberikan perlawanan dan menyatakan perang terhadap narkoba. Sehingga generasi muda Indonesia kelak benar-benar bebas dari narkoba.

"Yogyakarta kota pelajar, kota mahasiswa, dan kota pendidikan. Kita tidak ingin generasi hebat putus akibat narkoba. Harapannya semakin banyak orang di lapangan melakukan perlawanan kepada pengedar narkoba," kata Imam.

Sementara itu, Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengaku sangat senang dengan gerakan ini. Sebab, generasi muda menjadi target dari peredaran narkoba di Indonesia.

Saat ini, kata Budi, Indonesia menjadi target para mafia narkoba yang bertujuan untuk menghancurkan generasi muda Indonesia.

Ia berharap 200 pemuda antinarkoba ini dapat menjadi mata bagi pemberantasan narkoba. Sebab saat ini, ada sekitar 300 ribu mahasiswa di Yogyakarta dan menjadi target dari peredaran narkoba.

"Saya terima kasih ada program ini. Maka harapan kami Yogyakarta jadi motor utama yang nanti akan mempengaruhi seluruh wilayah kesatuan negara republik Indonesia. Sebab semua perwakilan anak bangsa ada di Yogya saat ini," ujar pria yang kerap disapa Buwas ini.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.