Sukses

Sambil Menangis, Djan Faridz Imbau Kader PPP untuk Menahan Diri

Djan Faridz berharap seluruh kader PPP dari kedua kubu bisa saling menahan diri menunggu proses hukum yang masih berjalan.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, diserang sekelompok orang tak dikenal. Peristiwa penyerangan tersebut terjadi diduga karena dualisme di tubuh PPP yang tak kunjung usai.

Merespons peristiwa tersebut, Djan Faridz berharap seluruh kader PPP dari kedua kubu bisa saling menahan diri menunggu proses hukum yang masih berjalan.

"Saya sampaikan kepada seluruh kader dan simpatisan PPP di seluruh Indonesia untuk bersabar, menunggu keputusan hukum yang kini sedang berproses di Mahkamah Agung (MA)," kata Djan di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2017).

Dia optimistis, cepat atau lambat persoalan dualisme kepemimpinan di PPP akan tuntas. Ia pun mengingatkan agar semua kader bisa mendengarkan sesepuh PPP dengan tidak membuat suasana semakin memanas.

"Saya mengimbau kepada semua pihak agar menghormati petuah terdahulu (pendiri partai), dan menjaga jangan sampai timbul hal-hal yang tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman," harap dia sambil meneteskan air mata.

Djan berujar, pihaknya masih menunggu keputusan akhir dari Mahkamah Agung terkait dualisme kepengurusan PPP. "Sampai saat ini masih berproses dengan penuh kesabaran dan menerima putusan tersebut dengan tulus dan berjiwa besar," ujar Djan.

Sebelumnya, Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro Nomor 60, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu dinihari 16 Juli 2017 diserang puluhan orang tidak dikenal. Akibatnya, beberapa fasilitas kantor rusak dan seorang sekuriti terluka.

Pengurus DPP PPP Triana Dewi mengatakan, ada sekitar 80 orang mendatangi kantor DPP PPP sekitar pukul 02.00 WIB. Mereka berteriak agar membuka pintu, namun pihak keamanan kantor tak membukakan pintu.

"Mereka datang menggunakan angkot dan motor. Mereka teriak-teriak di kantor agar dikosongkan, kan ada lima orang penjaga diminta keluar, tapi mereka enggak keluar," ujar Triana kepada Liputan6.com, Minggu (16/7/2017).


Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.