Sukses

Pedagang Sembako di Sukabumi Ditemukan Tewas dengan Luka Sayat

Wanita pedagang sembako tewas dengan sejumlah luka sayat di kawasan Gunung Arca Sukabumi yang cukup sulit dijangkau.

Patroli, Sukabumi - Tangis  histeris menyelimuti kedatangan jenazah Yayan di rumah duka Kawasan Sukalarang Sukabumi, Selasa, 18 Juli 2017 malam.

Seperti yang ditayangkan Patroli Siang, Kamis (20/7/2017), wanita yang sehari-hari sebagai pedagang sembako itu menjadi korban pembunuhan sekaligus perampokan. Usai disalatkan, jasad Yayan dimakamkan di lokasi pemakaman umum Cibeureum, tak jauh dari rumah duka.

Mayat korban pertama kali ditemukan seorang warga yang tengah mencari rumput di wilayah Puncak Gunung Arca Nyalindung Sukabumi, Minggu, 16 Juli 2017 siang, atau dua hari sebelum dikuburkan. Polisi yang menerima laporan segera mengevakuasi jenazah wanita paruh baya tersebut, sekaligus melakukan olah tempat kejadian perkara.

Proses evakuasi berlangsung hingga malam. Pasalnya, petugas bersama masyarakat setempat terkendala jauhnya lokasi yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda dua ataupun empat. Peralatan yang dibawa juga terbatas. Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Sekarwangi Sukabumi untuk menjalani autopsi.

Tim Forensik awalnya sulit melakukan identifikasi akibat jenazah telah membusuk. Korban akhirnya dapat dikenali keluarga dari pakaian, jam tangan, serta sepasang sandal yang digunakan. Yayan dipastikan dibunuh, dari hasil autopsi yang menunjukan luka sayatan benda tajam di sejumlah bagian tubuh.

Menurut sang adik, kakaknya sempat dilaporkan hilang sejak Sabtu pagi, 8 Juli 2017. Ibu berumur 48 tahun tersebut pamit dari rumah menuju pasar terdekat untuk berbelanja kebutuhan pernikahan anak ketiganya.

Selain dihabisi nyawanya, keluarga meyakini Yayan juga dirampok. Beberapa barang berharga korban raib, seperti motor, telepon genggam, dan uang tunai Rp17 juta.

Aparat gabungan Polsek Nyalindung dibantu Polres Sukabumi hingga kini terus memburu pelaku perampokan berujung pembunuhan korban. Keluarga mencurigai tiga orang terdekat sebagai pelaku. Ketiganya merupakan orang terakhir bersama korban.