Sukses

Menristekdikti: Kasus Bullying Gunadarma Sudah Selesai

Nasir berharap, tidak ada lagi kasus perundungan di lingkungan kampus. Jika terjadi lagi, maka pelakunya harus diberikan sanksi berat.

Liputan6.com, Bali - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan kasus perundungan atau bullying terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus yang terjadi di Universitas Gunadarma, Jakarta.

"Kasus perundungan yang terjadi di Universitas Gunadarma sudah diselesaikan. Begitu kasusnya muncul, kami langsung meminta agar pihak universitas menindaklanjutinya," ujar Nasir saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) IV Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (AB-PTSI) di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Senin (17/7/2017).

Dia menjelaskan, pihak universitas sudah bertemu dengan pelaku dan juga korban perundungan. Masalah pun, kata Nasir, sudah diselesaikan. Nasir berharap, tidak ada lagi kasus bullying di lingkungan kampus. Jika terjadi lagi, maka pelakunya harus diberikan sanksi yang berat.

"Jangan ada lagi, kasus-kasus seperti ini," ucap Nasir seperti dilansir dari Antara.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Intan Ahmad, turut menyesalkan kejadian tersebut. Intan menilai, apa yang menimpa mahasiswa bernama Farhan itu merupakan pelanggaran HAM.

"Peristiwa itu sangat menyedihkan dan tidak boleh terjadi. Apalagi terjadi terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus pula yang bisa berdampak tidak baik secara fisik maupun mental. Ini termasuk pelanggaran hak asasi manusia," kata Intan.

Intan menjelaskan, mahasiswa yang melakukan perundungan harus diproses supaya dapat memberikan efek jera.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan mahasiswa berkebutuhan khusus atau autis tengah menjadi korban bullying atau perundungan dari sejumlah mahasiswa. Peristiwa itu terjadi di kampus Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.

Video yang diunggah pada Sabtu, 15 Juli 2017 malam itu memperlihatkan seorang mahasiswa berkebutuhan khusus yang mengenakan jaket abu-abu. Dia dikelilingi tiga mahasiswa yang merupakan temannya.

Satu pelaku terlihat menarik tas ransel korban sehingga dia tak bisa melangkah. Apalagi dua pelaku lainnya juga berdiri di depan korban.

Korban sempat mengibaskan tangannya untuk menghentikan aksi pelaku yang menarik tasnya.

Dia akhirnya memang terbebas dari aksi perundungan itu. Namun, kekesalan tak bisa disimpannya. Korban bullying kemudian melemparkan tempat sampah kepada para pelaku.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.