Sukses

Di Berbagai Daerah, Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi

Unjuk rasa memperingati setahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berlangsung ricuh di beberapa daerah, termasuk di Jakarta. Bentrok tersebut kebanyakan terjadi antara mahasiswa dengan polisi.

Liputan6.com, Jakarta: Unjuk rasa di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (20/10) berakhir ricuh. Hingga sore ini jalan Diponegoro masih diblokir para demonstran. Ruas jalan dari arah Bunderan HI menuju Salemba maupun dari arah sebaliknya macet total.

Bentrokan antara mahasiswa Universitas Bung Karno dengan polisi itu mengakibatkan seorang mahasiswa terkena luka tembak di kaki. Ia terpaksa dirawat di rumah sakit. Tiga mahasiswa yang dianggap sebagai provokator pun ditangkap [baca: Satu Orang Mahasiswa UBK Tertembak di Kaki].

Aksi serupa yang terjadi di depan Istana Merdeka pun berlangsung ricuh. Pendemo dari berbagai elemen terlibat bentrok dengan polisi. Pemicunya, massa kesal dengan ulah polisi yang menyemprotkan air dari water cannon ke arah pengunjuk rasa [baca: Ricuh, Demo Setahun Pemerintahan SBY-Boediono].

Selain di Jakarta, demo ricuh juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Mahasiswa yang memaksa masuk ke gedung DPRD setempat terlibat saling dorong dengan polisi. Aparat akhirnya membubarkan pengunjuk rasa dengan tembakan peringatan. Seorang mahasiswa ditangkap.

Keributan juga mewarnai unjuk rasa elemen mahasiswa dan buruh di depan kantor DPRD Sumatra Utara. Massa yang kecewa dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono selama setahun ini melampiaskannya dengan pembakaran foto. Polisi pun mencoba menghentikan aksi bakar foto Presiden Yodhoyono itu [baca: Pendemo Coba Bakar Foto SBY].

Sah saja, unjuk rasa berlangsung di sejumlah daerah untuk menyampaikan aspirasi. Namun, haruskah setiap demo diakhiri dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian yang bertugas di lapangan?(OMI/AYB)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.