Sukses

Ini Bekal 4 WN Taiwan Penyelundup 1 Ton Sabu di Anyer

Para pelaku diberikan bekal untuk mempermudah pelarian seandainya gagal menyelundupkan sabu ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Polda Metro Jaya menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu dari Tiongkok seberat sekitar 1 ton di kawasan Pantai Anyer, Serang, Banten. Empat pelaku yang merupakan warga negara Taiwan langsung ditangkap. 

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, para pelaku telah menyurvei lokasi sejak 1,5 bulan sebelum akhirnya ditangkap di Anyer. Mereka telah menyiapkan bekal cukup untuk menuntaskan misinya yang memakan waktu sekitar dua bulan. 

"Masing-masing orang ini sebelum berangkat pada saat di Taiwan mendapat uang kurang lebih Rp 200 juta oleh seseorang di sana yang masih kami dalami," ujar Nico di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/7/2017).

Para pelaku, lanjut Nico, juga dibekali sejumlah alat komunikasi dan dokumen keimigrasian. Bekal itu disiapkan untuk mempermudah pelarian seandainya gagal menyelundupkan sabu ke Indonesia. 

"Masing-masing pelaku menyiapkan paspor di kantung dan ponsel. Jadi kalau ketahuan langsung pergi ke luar negeri," terang dia.

Saat ini, Polda Metro tengah bekerjasama dengan kepolisian Taiwan dan Tiongkok untuk melacak bandar yang mengendalikan penyelundupan sabu tersebut. Polisi juga mencari kemungkinan adanya WNI yang berperan dalam kejahatan transnasional ini.

"Pendana masih didalami. Kami kerja sama dengan kepolisian Taiwan. Ini masih berlangsung," ucap Nico.

Jajaran Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu di kawasan Pantai Anyer, Serang, Banten pada Kamis 13 Juli 2017 dini hari. Tak tanggung-tanggung, barang bukti yang disita sebanyak 1 ton sabu

Pelaku penyelundupan diketahui berjumlah empat orang, yakni Lin Ming Hui (bos), Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li. Lin tewas ditembak polisi lantaran melawan saat ditangkap. Sementara Chen dan Liao ditangkap hidup-hidup. 

Hsu sempat melarikan diri. Namun kurang dari 12 jam, pelaku berhasil diringkus saat menunggu bus.

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.