Sukses

Massa Pro dan Kontra Pemerintah Demo Bersamaan

Massa pendukung dan penentang pemerintah telah tiba di kawasan Monas, Jakarta. Sebagian dari mereka sudah sampai di depan Istana. Mereka berdemo untuk memperingati satu tahun pemerintahan SBY-Boediono.

Liputan6.com, Jakarta: Ratusan pendemo mulai berdatangan ke kawasan Monumen Nasional atau Monas yang letaknya berdekatan dengan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/10) sekitar pukul 11.00 WIB. Sebagian dari mereka sudah sampai di depan Istan.

Massa dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menggelar "Pasar Lupa". Mereka meminta pemerintah mengusut tuntas kasus-kasus kekerasan di masa lalu. Selain itu, demo kontra pemerintah juga dilakukan oleh massa buruh yang menuntut kejelasan nasib kaum buruh.

Selain unjuk rasa kontra pemerintah, sejumlah masa pendukung pemerintah juga ikut berdemo di kawasan ini. Lebih dari 100 pengunjuk rasa dari Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) telah tiba di depan Istana. Mereka membawa sejumlah spanduk yang berisi dukungan terhadap pemerintah [baca: Pendukung SBY-Boediono pun Turun ke Jalan].

Untuk mengamankan unjuk rasa besar-besaran memperingati satu tahun pemerintahan SBY-Boediono ini, polisi mengerahkan sepuluh ribu aparat yang dibantu 350 personel TNI. Petugas akan diterjunkan di tiga titik, yaitu di depan Gedung MPR/DPR, Bundaran Hotel Indonesia dan juga kawasan Monas yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman tidak membenarkan adanya instruksi tembak di tempat terhadap pendemo. "Instruksi tembak di tempat hanya berlaku kepada pengunjuk rasa yang anarkis saja. Sementara untuk demo damai, maka kami akan menggunakan Protap Nomor 16 Tahun 2006," jelas Sutarman.(CHR/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.