Sukses

Serempetan Berdarah di Tol Jagorawi

Edwin mengaku spontan membacok korban lantaran kesal karena tidak terima kakaknya dipersalahkan korban usai saling serempet.

Liputan6.com, Jakarta - Kebahagiaan pakar  IT ITB Hermansyah merayakan ulang tahun istrinya Irina nyaris berakhir maut. Dia dikeroyok sejumlah orang di Tol Jagorawi km 6 Jakarta Timur, Minggu dini hari, 12 Juli 2017.

Dia bahkan kritis akibat luka bacokan senjata tajam di bagian leher, kepala, dan sekujur tubuhnya. Namun nyawanya tertolong setelah sang istri membawanya ke Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat.

Kasus ini mendapat atensi serius aparat keamanan karena menjadi sorotan publik. Polda Metro Jaya bahkan membentuk tim gabungan antara Polda Metro Jaya dengan Polres Jakarta Timur. Tempat korban dianiaya dan isti korban langsung dimintai keterangan untuk mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif pengeroyokan.

Tim gabungan juga langsung mengidentifikasi mobil korban yang masih menyisakan bercak darah. Selain bercak darah ditemukan juga jam tangan.

Guna memperkuat bukti dan kronologis kejadian, Irina istri korban ikut diajak saat proses identifikasi kendaraan dilakukan. Kepada polisi, Iirina mengaku pengeroyokan itu terjadi di kilometer 6, namun dirinya tidak berani keluar dari mobil.

Selain mengindentifikasi mobil, polisi juga menyita CCTV tol sebagai petunjuk untuk mengungkap identitas pelaku.

Sementara itu, penyelidikan berlangsung maraton, dan untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dengan peralatan medis yang lebih lengkap, korban Hermansya dipindahkan dari RS Hermina ke RSPAD Gatot Subroto Jakart. Pemindahan dikawal ketat aparat bersenjata lengkap dan didampingi keluarga.

Kerja keras tim gabungan berbuah hasil. Tiga hari berselang dua pelaku berhasil ditangkap. Mereka tidak berkutik saat mobil mereka disergap petugas di Jalan Raya Dewi Sartika Depok.

Pelaku teridentifikasi bernama Laurens Paliyama dan Edwin Pitipeuw. Keduanya merupakan kakak beradik. Mereka sedianya akan pulang ke rumah usai bersembunyi di Bandung, Jawa Barat.

Kedua pelaku langsung diperiksa intensif di Mapolresta Depok. Dari keterangan keduanya, awal pengeryokan dipicu saling serempet kendaraan. Baik Laurens dan Edwin sang kakak sehari-hari bekerja sebagai penagih utang atau debt collector.

Laurens mengaku spontan membacok korban lantaran kesal karena tidak terima kakaknya dipersalahkan korban usai saling serempet. Pelaku tidak mengenal korban dan juga tidak merencanakan pengeroyokan tersebut.

Penangkapan pelaku melegakan keluarga istri korban. Irina didamping sejumlah anggota keluara langsung mendatangi Mapolresta Depok untuk melihat langsung wajah pelaku. Irina membenarkan Lauren dan Eedwin adalah bagian dari penganiaya suaminya.

Usai mengangkap dua pelaku, polisi langsung melakukan pra reka ulang tertutup di lokasi Tol Jagorawi km 6 untuk mencari barang bukti pisau yang dibuang pelaku. Sementara dari rumah di Depok, polisi menyita pakaian pelaku.

Polisi menduga kuat pengeroyokan tidak lepas dari pengaruh minuman yang ditenggak pelaku usai pulang dari tempat hiburan malam. Kini polisi masih memburu satu lagi pelaku setelah dua pelaku lain ditangkap di Bandung, Jawa Barat, Rabu malam, 12 Juli 2017.

 

Â