Sukses

Sabu 1 Ton Diselundupkan ke Banten via Jalur Laut

Seluruh bandar yang ditangkap berasal dari Taiwan, tidak ada keterlibatan warga negara Indonesia.

Liputan6.com, Cilegon - Polda Metro Jaya mengungkap penyelundupan sabu seberat 1 ton di Anyer, Banten. Satu tersangka berkewarganegaraan Taiwan tewas ditembak dalam pengungkapan tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, para bandar narkoba tersebut seluruhnya berasal dari Taiwan.

"Tidak ada WNI (warga negara Indonesia)," kata Iriawan di Banten, Kamis (13/7/2017).

Mereka, kata mantan Kapolda Jabar dan Kabid Propam Polda Metro Jaya ini, menggunakan jalur laut dalam memasok sabu ke Indonesia dengan memakai perahu karet bermesin halus.

"Jadi, mereka mulai dari tengah laut dilempar ke sini terus ditarik," beber Iriawan.

Penyidik masih terus mengembangkan yang terlibat dalam kasus ini, termasuk memeriksa pemilik Hotel Mandalika.

"Kita akan kembangkan semua yang terlibat dan semuanya. Hotel ini sudah lima tahun tidak berfungsi, tapi akan kita dalami," ujar Iriawan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi juga menangkap tiga tersangka dalam operasi penyelundupan 1 ton sabu tersebut. Satu orang tewas ditembak petugas lantaran berusaha melawan.

"Jumlah pelaku ada empat orang. Satu tewas, dua ditangkap, dan satu masih buron," kata Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Pelaku yang tewas diketahui bernama Lin Ming Hui, sedangkan dua pelaku yang berhasil ditangkap hidup-hidup bernama Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Satu pelaku yang masih buron diketahui bernama Hsu Yung Li.

"Ini jaringan internasional. Diduga narkoba dikirim dari Tiongkok," kata dia.

Barang bukti berupa sabu yang disita terbungkus dalam 27 karung di mobil Toyota Innova warna emas dan 24 karung di mobil Toyota Innova warna hitam. Masing-masing karung diperkirakan berisi sabu seberat 20 kilogram.

"Jadi total ada 51 karung. Sabu diperkirakan ada seberat 1 ton. Tapi jumlah pastinya belum dihitung," ucap Argo.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.