Sukses

Video Warga Nduga Papua Saling Serang Gunakan Panah

Dua kelompok warga di Kabupaten Nduga, Papua saling serang menggunakan panah.

Liputan6.com, Papua - Dua kelompok warga di Kabupaten Nduga Papua saling serang menggunakan panah. Penyebabnya, ada denda adat yang belum dibayarkan. Polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk melerai massa.

Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (6/7/2017), tembakan peringatan dari polisi berulang kali terdengar di Jalan Fatmawati, Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Papua. Di video amatir ini terlihat puluhan massa dari dua kelompok warga saling menyerang menggunakan senjata tradisional panah.

Kejadian bermula ketika kelompok warga dari Keluarga Simon Nirigi tidak terima atas belum diselesaikannya pembayaran denda adat dalam kasus pembunuhan saudaranya Hengki Lokbere tanggal 30 Maret di Timika, sehingga melakukan penyerangan terhadap kelompok warga dari keluarga pelaku yaitu One Wandikbo.

Bentrokan menggunakan senjata tradisional pun tak terhindarkan. Polisi hanya berusaha meredakan situasi agar bentrokan tidak berlanjut. Tetapi untuk menyelesaikan kasus ini, polisi menunggu Bupati Nduga yang bisa didengar dari kedua kubu.

Akibat saling serang dari dua kelompok warga ini, lima orang terkena panah dan dirawat di Rumah Sakit Daerah Nduga.