Sukses

Sisa-sisa Kejayaan Golok Conggeang

Kejayaan golok conggeang kian tahun terancam punah. Namun Uu, perajin golok di Kecamatan Songgeang, Sumedang, Jabar, mencoba tetap bertahan di tengah keterbatasan.

Liputan6.com, Sumedang: Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selama ini dikenal dengan tahunya yang khas. Sebenarnya Sumedang juga pernah dikenal dengan produk golok berkualitas tinggi dan ukirannya yang rapi. Sayang akibat kurangnya perhatian dari pemerintah daerah setempat, golok conggeang kini terancam punah.

Sisa-sisa kejayaan golok conggeang masih terlihat di bengkel milik Uu di Dusun Kawung Luwuk, Desa Conggeang Kulom, Kecamatan Songgeang, Sumedang. Gergaji kuno yang digunakan para empu masih tergantung di sudut bengkel pria paruh baya itu. Golok yang digunakan saat masa perang kemerdekaan itu juga masih tersimpan rapi. Begitu pula golok sepanjang satu setengah meter yang menjadi kebanggan Uu.

Uu adalah perajin golok yang masih bertahan di Conggeang. Dengan dana dan bahan baku terbatas, pria yang menekuni golok sejak 1978 itu mencoba bertahan. Dalam prosesnya, Uu dibantu sepuluh pegawai mampu memproduksi 150 golok per bulan. Dengan kondisi ini ia merasa berat untuk bersaing.

Pemasaran golok conggeang tak hanya di lingkup Jabar. Sejumlah kota di luar Jawa seperti Samarinda, Riau, dan Palembang pun menjadi langganan Uu. Golok terbuat dari baja, sedangkan sarung dan gagang golok menggunakan kayu sonokeling.

Tak heran jika golok conggeang memiliki harga di atas rata-rata. Untuk golok biasa dijual dengan kisaran harga Rp 60 ribu sampai Rp 90 ribu tergantung ukuran. Sementara golok hias dibandrol mulai Rp 200 ribu hingga Rp 900 ribu(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.