Sukses

Antrean Arus Balik di Jalur Tengah dan Selatan Banyumas Mengular

Kemacetan hingga puluhan kilometer akibat pasar tumpah dan perlintasan sebidang di jalur tengah dan selatan Banyumas.

Liputan6.com, Banyumas - Pasar tumpah yang berdekatan dengan perlintasan kereta api di beberapa ruas jalur tengah dan selatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyebabkan lalu lintas tersendat. Akibatnya, antrean kendaraan mudik dan arus balik mengular.

Kepala Bidang Rekayasa dan Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banyumas Hermawan mengatakan, kendaraan berjalan merayap puluhan kilometer dari timur perbatasan Kebumen hingga perempatan Buntu. Di Buntu hingga Jatilawang kendaraan juga merayap belasan kilometer.

"Kalau antara Tambak dengan Sumpyuh itu ada pasar, ada juga perlintasan kereta api. Kita sudah memakai jalan lingkar, sehingga tidak sampai macet total. Kalau merayap itu disebabkan memang volume kendaraan memang sedang padat sekali," kata Hermawan kepada Liputan6.com, Rabu (28/6/2017).

Hermawan menjelaskan, kemacetan disebabkan adanya pasar tumpah di Tambak dan Sampang. Ditambah lagi, pasar tersebut berdekatan dengan perlintasan kereta api yang sering ditutup, karena meningkatnya jumlah kereta yang melintas selama mudik. Volume kendaraan juga memang sangat tinggi.

"Ada antrean karena di Jatilawang ada pasar tumpah, dan juga di situ ada perlintasan kereta di Sampang. Itu, mengingat Lebaran kan kereta lebih banyak. Tiap 15 menit lewat sehingga akhirnya sering buka tutup pintu. Jadi di Sampang, terhambat perlintasan sebidang," kata dia.

Hermawan mengatakan, kendaraan kembali tersendat antara Sampang hingga Wangon di ujung barat Kabupaten Banyumas.

"Di Pasar Jatilawang itu pertemuan antara kendaraan dari jalur tengah dari arah Brebes dan jalur selatan dari arah Cilacap dan Tasikmalaya," ujar dia.

Hermawan menyebutkan, pengendara yang kini memenuhi jalanan di Kabupaten Banyumas merupakan kendaraan dengan rute domestik. Kebanyakan dari pengguna jalan adalah masyarakat yang bersilaturahmi dan akan berwisata.

Hermawan memprediksi puncak arus balik bakal terjadi akhir pekan ini. "Puncak arus balik diperkirakan antara Jumat-Sabtu, ya. Kalau sekarang kendaraan lebih banyak yang akan piknik atau bersilaturahmi," kata dia.

Menurut Hermawan, kemacetan juga terjadi di jalur tengah penghubung Pantura dengan jalur selatan, antara Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes. Kendaraan berjalan merayap mulai Ajibarang hingga Pekuncen.

Selain volume kendaraan yang tinggi, kata Hermawan, laju kendaraan tak bisa dipacu dengan kecepatan normal karena ruas jalan sempit. Kendaraan merayap terjadi hingga Cilongok dan Purwokerto.

Ruas jalan antara Ajibarang menuju Wangon, kata Hermawan, juga tersendat karena ada aktivitas pasar tumpah Ajibarang dan Wahana Wisata Air Dreamland. Namun, dia mengklaim kendaraan tak sampai berhenti total.

Hermawan menambahkan, untuk mengantisipasi kemacetan lebih parah, pihaknya menerjunkan petugas di sepanjang ruas jalan arteri, mulai perbatasan Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Brebes.

Selain itu, kata Hermawan, di jalan-jalan perempatan juga ramai seperti di Buntu, Tambak, dan Ajibarang. Karena itu, diberlakukan rekayasa traffic light dengan hitungan 80 detik untuk arus kendaraan dari timur dan barat, serta 20 detik untuk kendaraan dari selatan dan utara. Cara ini dapat mengurangi kemacetan.

"Kita sebar semua petugas. Ada juga yang memantau untuk mengukur gerakan kendaraan," Hermawan menandaskan.

  

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.