Sukses

Ikhlas Bekerja untuk Senyum Menyala di Ibukota Jakarta

Mereka rela untuk tidak berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di hari yang fitri demi menerangi Ibukota Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Di saat takbir berkumandang mengiringi hari nan suci, ada yang harus tetap melayani kebutuhan masyarakat. Mereka rela untuk tidak berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di hari yang fitri demi menerangi ibukota. Mereka adalah para petugas PLN yang tetap semangat menjaga keandalan pasokan listrik, khususnya di wilayah Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis yang memerlukan kehandalan listrik tinggi, bahkan di saat hari raya.

Dwi Widodo dan Irvan H. adalah segelintir pegawai PLN yang belum berkesempatan untuk berkumpul dengan keluarga besar di saat Idul Fitri, karena harus mendedikasikan diri untuk menjaga pasokan listrik di Jakarta. Dalam hal ini, unit dinas mereka adalah PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya). PLN Disjaya merupakan salah satu unit PLN yang menangani pendistribusian tenaga listrik langsung ke konsumen di wilayah Jakarta.

PLN Disjaya membawahi 16 Area pelayanan dan 1 Area Pengatur Distribusi (APD). Area pelayanan merupakan kantor PLN yang langsung melayani masyarakat untuk semua kebutuhan dan permasalahan listrik. Sedangkan, APD bertugas mengatur pasokan listrik yang masuk ke wilayah kerja PLN Distribusi Jakarta Raya. Ada 2 bagian penting pada APD dalam mengatur pasokan listrik, yaitu pengawasan di Distribution Control Center (DCC) dan Gardu Induk 20 KV.

Dwi Widodo, salah satu pegawai PLN yang bertugas mengawasi, mengontrol, dan mengambil tindakan cepat mengevakuasi pemulihan jaringan yang gangguan merupakan tugas utama pegawai PLN di Distribution Control Center (DCC). Secara terus menerus 7x24 jam pegawai PLN di DCC mengatur kontinuitas pasokan listrik di sisi 20 kV dengan sistem shift. Apabila terjadi gangguan pasokan listrik 20 kV, petugas DCC bertugas memulihkan pasokan listrik dengan cara mengalihkan ke jaringan lain agar pelanggan tidak merasakan padam yang lama.

Sementara itu, Irvan H. merupakan pegawai PLN yang khusus menangani Gardu Induk (GI) 20 kV. GI ini merupakan ujung tombak pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan Tegangan Menengah (TM) dan Tegangan Rendah (TR). Satu GI 20 kV terdiri dari beberapa penyulang dan satu penyulang terdiri dari beberapa gardu distribusi. Kemudian, gardu distribusi tersebut menyalurkan listrik ke pelanggan-pelanggan.

Apabila terjadi gangguan di salah satu penyulang, maka beberapa gardu distribusi akan padam, sehingga akan ada banyak pelanggan yang mengalami padam listrik. Oleh karena itu, pegawai PLN yang bertugas di gardu induk 20 kV mempunyai tugas yang tidak ringan. Mereka harus memastikan gardu induk 20 kV tersebut dapat menyalurkan tenaga listrik secara optimal.

Pegawai PLN yang bertugas di DCC maupun GI 20 kV sama-sama mempunyai tugas mulia  untuk menjaga kehandalan pasokan listrik di Ibukota Jakarta selama 7x24 jam. Sekalipun hari raya, mereka tetap ikhlas bekerja demi terjaganya kontinyuitas pasokan listrik untuk senyum pelanggan Jakarta.

Kelistrikan di Jakarta terbagi dalam 8 subsistem, diperkuat dengan 55 gardu induk, 1.874 penyulang dan 13.488 gardu distribusi, serta mampu melayani lebih dari 4 juta pelanggan. Perkiraan beban puncak pada siang hari saat Idul Fitri, yaitu 1.768 MW dan beban puncak pada malam harinya 1.999 MW.

Sedangkan beban puncak H-1 Idul Fitri diperkirakan sebesar 2.224 MW pada siang hari dan 2.213 pada malam hari. Beban listrik saat Idul Fitri di Jakarta berbeda dari beban puncak hari-hari biasa. Pada hari biasa beban listrik di Jakarta lebih tinggi pada siang hari karena banyaknya pelanggan bisnis dan industri yang beroperasi pada siang hari.

Saat Hari Idul Fitri, beban listrik pada malam hari lebih tinggi karena jumlah aktivitas industri di siang hari relatif sedikit. Mengingat perkiraan beban puncak baik siang maupun malam adalah di bawah beban normal pada hari biasa, maka pasokan daya ke wilayah DKI Jakarta Raya dari Sistem Jawa Bali dalam kondisi aman.

 

Powered By:

PT. PLN (Persero)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.