Sukses

Sambut Lebaran, Warga di Bogor Nyalakan 200 Meriam Bambu

Permainan unik ini merupakan tradisi secara turun-temurun warga Cisalopa, Desa Cinagara dalam menyambut Lebaran.

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah menetapkan Lebaran jatuh pada 25 Juni 2017. Warga Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, menyambut meriah penetapan Idul Fitri itu dengan menyalakan 200 meriam bambu atau biasa disebut Lodong.

Permainan unik ini merupakan tradisi secara turun-temurun warga Cisalopa, Desa Cinagara dalam menyambut Idul Fitri.

Dari anak-anak hingga orang dewasa memainkan meriam bambu ini bersamaan dengan gema takbir jelang Lebaran. Meriam bambu atau juga disebut blecon ini dimainkan seusai salat isya hingga menjelang waktu salat subuh.

"Permainan ini sudah jadi tradisi warga kami di saat malam takbiran," Chepy Supriayadi, tokoh pemuda Cisalopa, Kabupaten Bogor, Sabtu 24 Juni 2017 malam.

Dia mengatakan, tradisi ini tak akan dilupakan warga di kampungnya. Karena selain menghibur, permainan ini merupakan simbol keakraban dan kebersamaan warga. Juga sangat lekat dengan kepercayaan warga sejak dulu sebagai syiar agama Islam.

"Membuat meriam bambu ini pun kami lakukan secara bersama-sama," Chepy menjelaskan.

Menurut dia, bahan utama meriam ini adalah batang pohon bambu yang cukup tua dengan diameter besar. Semakin besar dan panjang bambu membuat suara meriam semakin menggelegar.

Cara menyalakannya pun nyaris sama dengan meriam sungguhan, menyulut lubang yang ada di bagian pangkal bambu dengan api. Namun, lubang bambu terlebih dulu diberi karbit yang sudah dicampur air.

"Suara ledakan meriam bambu ini mampu terdengar hingga jarak 2-3 kilometer," papar Chepy.

Tidak jarang, karena terlalu kerasnya suara dentuman yang ditimbulkan, meriam bambu bisa pecah dan terbelah menjadi dua bagian.

"Malam takbiran ini kami buat 200 meriam dan bahan baku pemicu suara ledakan berupa karbit 2,5 kuintal," terang Chepy jelang Lebaran.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.