Sukses

Dalam 2 Hari, 10 Ribu Pemudik Masuk ke Garut

Seiring makin dekatnya Lebaran, jumlah kedatangan penumpang yang masuk melalui terminal pun, terus menunjukan peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dua hari terakhir, tak kurang dari 10 ribu pemudik yang menggunakan bus masuk ke terminal Guntur, Garut, Jawa Barat.

Kepala Terminal Guntur Garut, Sofyan Hidayat mengatakan, aktivitas keluar masuk angkutan penumpang terus meningkat menjelang Lebaran.

"Dua hari ini saja ada sekitar 10 ribu penumpang yang datang (masuk) ke terminal," ujar Sofyan di Terminal Guntur, Jumat (23/06/2017).

Menurutnya, seiring makin dekatnya Lebaran, jumlah kedatangan penumpang yang masuk melalui terminal pun, terus menunjukan peningkatan. "Rata-rata dari Jakarta, Bekasi, Bandung," kata dia.

Selama dua hari terakhir, rata-rata jumlah bus yang keluar masuk mencapai angka 150-200 armada bus baik antarkota dalam provinsi (AKDP) atau antarkota antar provinsi (AKAP).

"Itu dilihat dari kedatangan bus ke Terminal Guntur Garut, yang setiap harinya rata-rata mencapai 150 armada. Ya ada sekitar 10 ribu pemudik lah dari H-7 sebelum lebaran," ujarnya.

Jumlah itu ujar dia, belum termasuk para pemudik yang mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah atau pihak swasta, serta para pemudik yang turun tanpa masuk di terminal.

"Intinya dari hari ke hari jumlah pemudik yang masuk ke sini terus meningkat. Apalagi hari ini, karena puncak arus mudik di prediksi dua hari menjelang lebaran yang jatuh pada hari ini," kata Sofyan.

Untuk menghindari aksi kejahatan, lembaganya terus mengimbau kepada para pemudik agar berhati-hati dan waspada terhadap seluruh barang bawaannya.

"Yang paling gampang, jika ada yang memberi minuman kemasan di dalam bus harus di waspadai, jangan langsung diterima. Apalagi kalau kita tidak kenal. Itu bisa berbahaya dan berakhir dengan tindakan kriminal," ujarnya.

Pemudik melalui terminal bus tiap tahunnya terus menurun. Peningkatan volume kendaraan pribadi baik roda dua atau pun lebih dianggap menjadi salah satu sebab penurunan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi massa seperti bus.

Selain itu, semakin gencarnya DP murah kendaraan dari tiap pabrikan, menyebabkan masyarakat lebih mementingkan untuk memiliki kendaraan sendiri daripada berdesakan menggunakan transportasi umum.

Saksikan video di bawah ini:



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.