Sukses

Manula Gemar Belajar sambil Bermain

Belajar membaca sambil bermain tak hanya digemari anak-anak, tapi juga para manula. Hal itu seperti dilakukan sekelompok aktivis peduli pendidikan untuk para manula di Polewali Mandar, Sulbar.

Liputan6.com, Polewali Mandar: Belajar sambil bermain tak hanya digemari anak-anak, tapi juga para manusia lanjut usia (manula). Hal itu seperti dilakukan sekelompok aktivis peduli pendidikan para manula di di Desa Indumakombong, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Dari pantauan SCTV, Rabu (6/10), para manula nampak semangat belajar sambil bermain. Sebelum pelajaran dimulai, mereka menggelar tepuk lansia sambil bernyanyi dan disaksikan oleh anak-anak dan cucu mereka. Para manula yang berumur 50 hingga 70 tahun tersebut mengaku tidak malu belajar membaca.

Kendati jam belajar baru dimulai pukul 20.00 WITA, mereka sudah berkumpul di salah satu rumah warga yang dipilih sebagai tempat belajar bersama. Agar tak menghalangi waktu mencari nafkah di siang hari, waktu belajar sengaja dipilih malam hari. Seperti anak-anak sekolah, mereka juga belajar menulis, membaca, dan menghitung sambil melantai, serta membawa perlengkapan tulis seperti pensil, pulpen, buku, tip-ex, dan map.
 
Para manula juga bersaing dan menunjukkan kebolehan mereka mengeja dan menulis kalimat demi kalimat yang diminta para pembimbingnya. Banyak kejadian lucu saat pelajaran dimulai. Ada seorang manula bernama Ibu Tuginem yang belajar membaca namun berbeda dengan yang ia tulis.

Bermacam alasan dikemukan para manula untuk belajar di usia senjanya. Sumru, misalnya. Ia mengaku iri kepada anak dan cucunya yang bisa bertelepon ria dan menulis pesan singkat (SMS). Sehingga ia semangat belajar supaya bisa menggunakan telepon genggam.

Lain lagi dengan Jumaintan. Ibu yang suka bepergian itu mengaku termotivasi belajar agar kelak tak perlu lagi bertanya jika mencari alamat atau suatu tempat karena sudah bisa membaca sendiri.  
Kini, mereka sudah mulai melek huruf dan bisa membaca perlahan-lahan. Hal itu membuat koordinator pembimbing Andi Mukmin Patta bangga. Pasalnya, sudah sekitar lebih 200 lansia dalam delapan kelompok belajar di Kecamatan Matakali semangat belajar.

Andi berharap partisipasi kelompok pemuda peduli pendidikan Polewali bisa berkontribusi terhadap upaya pemberantasan buta aksara, termasuk di kalangan para manula.(BJK/SHA)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini