Sukses

Tom Beanal Terpilih Sebagai Ketua PDP

Konferensi besar masyarakat adat Papua menunjuk Tom Beanal sebagai Ketua Presidium Dewan Papua menggantikan Theys Hiyo Eluay. Tom sebelumnya, menjabat wakil ketua PDP.

Liputan6.com, Jayapura: Wakil Ketua Presidium Dewan Papua Tom Beanal terpilih sebagai ketua menggantikan almarhum Theys Hiyo Eluay. Keputusan itu dibuat pada Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua yang digelar di Jayapura, Papua, awal pekan ini. Pertemuan itu dihadiri sekitar 200 peserta dari 16 lembaga adat se-Papua. Sejumlah tokoh adat memang sudah memperkirakan Tom Beanal berpeluang kuat menjadi ketua. Sebab, dia memang sudah menjabat sebagai wakil ketua semasa Theys masih hidup.

Pascakematian Theys, 11 Mei 2001 [baca: Theys Tewas], Tom bersama Sekretaris Jenderal PDP Thaha Mohammad Alhamid getol memperjuangkan penuntasan kasus itu. Bahkan, Tom terang-terangan menuduh TNI sebagai pelaku pembunuhan. Dia beralasan, TNI punya kepentingan dan kemampuan untuk membunuh secara profesional. "Kalau yang melakukan orang Papua, pasti dengan tombak, panah, dan parang. Pak Theys dibunuh secara profesional," ungkap Tom yang sempat menjabat Ketua Tim Dialog Nasional Kasus Papua.

Karena tak puas dengan proses penyelidikan dari Komite Penyelidik Nasional (KPN), Tom bersama Thaha terus mencari informasi dari kelompok-kelompok PDP sendiri, seperti Tentara Pembebasan Nasional (TPN), Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Hingga kini, baik KPN mau pun penyelidik independen belum menemukan titik terang dalam mengungkapkan kasus itu. Bahkan, supir Theys yang bernama Aristoteles hilang tak tentu rimbanya.

Di sisi lain, konferensi juga memutuskan struktur Lembaga Musyawarah Adat diubah menjadi Dewan Adat. Kepala pemerintahan adat yang dijabat Sefnat Ohee juga berfungsi sebagai mediator buat masyarakat adat Papua, terutama dalam perjuangan memperoleh hak-hak dasar. Contohnya, hak memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Sedangkan Dewan Adat murni, menurut Thaha, berperan dalam menuntaskan masalah sosial kemasyarakatan. "Fungsi ini berbeda dengan pengurus di PDP yang memperjuangkan aspirasi politik bangsa Papua untuk merdeka," tambah Thaha.(KEN/Ruba`i Kadir)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini