Sukses

Top 3 News Hari Ini: Menguak Jenderal di Balik Kasus Novel

Top 3 News Hari Ini, penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim masih berupaya mencari penyerang Novel Baswedan dengan air keras.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, pernyataan penyidik senior Lembaga Antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membuat institusi Polri yang dipimpin Jenderal Polisi Tito Karnavian 'gerah'.

Bagaimana tidak, Novel yang beberapa waktu lalu sempat diwawancarai oleh sejumlah media asing terkait penyerangan air keras oleh dua pengendara motor mengatakan, ada keterlibatan seorang Jenderal Polisi yang menjadi otak di balik aksi tersebut.

Begitu kabar tersebut santer terdengar, banyak pihak yang menyayangkan langkah Novel yang terlalu terbuka pada media asing. Karena belum tentu kabar tersebut benar. Agar tidak hanya sekedar isu, kini Polri dan KPK tengah bekerjasama untuk melakukan penyelidikan untuk menguak siapa dalang penyerangan itu.

Saat ini polisi telah memeriksa 56 saksi terkait kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan. Dari 56 saksi tersebut, ada satu saksi kunci yang diduga mengetahui kejadian. Siapa dia?

Sementara itu, KPK kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bengkulu. Istri gubernur Bengkulu Ridwan Mukti berhasil diamankan bersama barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 1 miliar lebih dari hasil transaksi dan beberapa dokumen.

Hingga malam ini berita tersebut banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Selasa (20/6/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:

1. Novel Baswedan dan Misteri Seorang Jenderal

Suasana konfrensi pers membahas penanganan kasus teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, Jakarta, Senin (19/6). Kapolri datang bersama jajaran Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang menyebut keterlibatan jenderal polisi dalam penyerangannya membuat heboh.

"Kami berusaha secepat mungkin kirim tim ke sana untuk menanyakan ke Saudara Novel," kata Jenderal Tito Karnavian di Gedung KPK, Senin 19 Juni 2017.

"Kalau itu fakta hukum, ada bukti, Polri siap. Kami akan proses hukum, melakukan penyelidikan, kita akan terbuka," tegas Tito.

Novel Baswedan berbicara kepada media asing soal pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya. Seperti ditulis dalam laman TIME edisi Selasa 13 Juni 2017, Novel bahkan mengaku dapat informasi soal keterlibatan seorang perwira tinggi polisi dalam penyerangan terhadap dirinya.

Selengkapnya...

2. Terjaring OTT KPK, Istri Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta

LM, istri Gubernur Bengkulu terjaring OTT KPK (Yuliardi Hardjo Putro/Liputan6.com)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bengkulu. Dalam operasi kali ini, penyidik KPK menangkap seorang perempuan berinisial LM, istri gubernur Bengkulu Ridwan Mukti.

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti ikut mendampingi LM saat meninggalkan gedung Ditreskrim Polda Bengkulu menuju Bandara Fatmawati Soekarno.

Terkait barang bukti yang diamankan tim OTT KPK, Herman hanya mengatakan beberapa dokumen ikut dibawa bersama uang tunai yang diamankan saat transaksi.

"Mereka diterbangkan bersama dokumen uang tunai, angka pastinya saya belum tau, yang jelas lebih dari satu miliar," ujar Herman di Bengkulu (20/6/2017).

Selengkapnya...

3. Muhammadiyah Dukung Sistem Sekolah 5 Hari 

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan Mendikbud telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 yang dasar, tujuan, dan substansinya untuk menerapkan komitmen Presiden Jokowi atau pemerintahan Jokowi-JK untuk menguatkan pendidikan karakter. 

"Oleh sebab itu, kita Muhammadiyah sebagai elemen bangsa ikut mendukung sepenuhnya pendidikan karakter itu," kata dia di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin malam, 19 Juni 2017.

Haedar menambahkan, implementasi pendidikan karakter itu tidak mungkin abstrak karena harus dalam bentuk sistem. Sistem tersebut mencakup sistem penyelenggara pendidikan yang ditunjukkan secara konkret melalui
peraturan menteri itu, serta membawa konsekuensi lewat pendidikan intra, ekstra dan post-kurikuler serta lima hari sekolah.

Untuk persoalan ini, Haedar mengatakan PP Muhammdiyah melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan para ahli di bawah koordinasi PP Muhammadiyah sudah mengkaji kebijakan sekolah lima hari.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini