Sukses

Menjalani Ramadan Saat Musim Panas di Paris

Menjalani puasa saat musim panas di Paris dengan waktu puasa hingga 19 jam tak menjadi halangan untuk tetap beraktivitas.

Liputan6.com, Paris - Menara Eiffel yang menjadi ikon kota Paris hanya berjarak 6 km dari rumah saya. Tak heran jika saya dan keluarga sering menghabiskan waktu di taman sekitar Menara Eiffel. Apalagi di bulan puasa seperti sekarang ini. 15 tahun sudah saya tinggal di kota Paris mendampingi suami yang warga negara Prancis, serta anak saya, Ilhan.

Seperti yang ditayangkan Liputan6 Pagi, Selasa, 20 Juni 2017, bulan puasa di musim panas dengan waktu yang panjang tak menghalangi kami untuk beraktivitas. Ilhan tetap berlatih karate, seperti biasa. Juga berlatih piano. Sementara saya, sebagai ibu rumah tangga harus menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Saya biasanya berlanja di toko halal atau di toko milik warga Asia.

Mendekati waktu berbuka puasa, saya mulai menyiapkan menu berbuka puasa. Kali ini saya menyiapkan tiramisu dan sop buah makanan favorit anak saya.

Setiap Ramadan, kami tak pernah melewatkan kesempatan berbuka puasa bersama Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia Prancis atau Permiip. Saya juga aktif di kelompok pengajian Ar-Raudha. Dalam acara yang berlangsung di Keduataan Besar Republik Indonesia, kami bisa melaksanakan sholat berjamaah, seperti yang biasa dilakukan di Tanah Air. Dan yang tak saya lewatkan adalah mencicipi berbagai kuliner khas Indonesia.

Pengajian juga dilaksanakan di kediaman duta besar UNESCO, Sulaeman. Di tempat seperti itulah, kami yang jauh dari Tanah Air tetap bisa mendapatkan tambahan ilmu agama.