Sukses

Upaya Pemerintah Agar Komunikasi Tidak Macet saat Mudik

Para operator seluler sudah menyiapkan 300 Base Transceiver Station (BTS) di titik rawan sulitnya jaringan telekomunikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus memantau persiapan mudik Idul Fitri 1438 Hijriah. Semua aspek dipersiapkan termasuk sektor telekomunikasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyiapakan berbagai langkah agar jaringan telekomunikasi selama mudik tidak terganggu, mengingat kemacetan juga akan berdampak pada tingginya kebutuhan komunikasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, para operator seluler sudah menyiapkan 300 Base Transceiver Station (BTS) di titik rawan sulitnya jaringan telekomunikasi.

"Karena pengalaman yang lalu-lalu, kalau terjadi kemacetan selalu larinya tingginya orang berkomunikasi. Jadi diperkirakan di titik-titik rawan dipasang BTS Mobile," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Pemasangan BTS Mobile ini difokuskan pada jalur mudik di Pulau Jawa. Operator akan memasang BTS Mobile di lokasi yang tidak masuk dalam jangkauan (coverage) operator di kondisi normal. Selain itu, beberapa lokasi yang diperkirakan kapasitasnya harus ditambah juga akan ditempatkan BTS Mobile.

"Kalau di simpang-simpang kan kalau dulu ada Brexit, Brebes Exit sekarang exit baru agak lebih ke Timur kan. Itu diperkuat di situ oleh operator," jelas Rudiantara.

operator bersama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Kemenkominfo sudah melakukan drive test sebulan sebelum arus mudik. Pemeriksaan dilakukan titik keberangkatan dan kedatangan, baik stasiun, pelabuhan, maupun bandara. Tentu jalur tol, pantura, dan selatan, serta kereta api.

Pemeriksaan dilakukan di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan Bali. Dalam masa mudik ini Bali menjadi perhatian karena cukup banyak masyarakat yang memanfaatkan masa libur Lebaran untuk berlibur ke Bali.

"Orang Jakarta yang tidak Lebaran semua larinya liburan ke Bali itu," ucap dia.

Dengan adanya antisipasi ini, bukan berarti masyarakat tidak menemukan sama sekali titik tidak adanya sinyal ponsel (blank spot). Tapi paling tidak, dengan adanya penambahan BTS Mobile, jumlah blank spot bisa terus ditekan.

"Makin macet, makin penuh orang, makin orang komunikasi kasih tahu orang saya sudah sampai di mana. Nah makin enggak bisa makin kesel. Jadi fokus kita sama-sama lancar di jalannya dan komunikasi," pungkas Rudiantara.

 

 

 

 

 


Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.