Sukses

Tarik Ulur Kepulangan Rizieq Shihab

Rizieq Shihab sudah lama umrah ke Tanah Suci. Dia berangkat pada 25-26 April.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kini menjadi orang yang paling ditunggu-tunggu kepulangannya ke Tanah Air, sejak Polri menetapkan dia sebagai tersangka kasus dugaan pornografi.

Rizieq sudah lama umrah ke Tanah Suci. Dia berangkat umrah pada 25-26 April. Pada 5 Mei, ia singgah di Malaysia dan tidak lama kembali terbang ke Arab Saudi.

Rizieq kemudian jadi tersangka pada 29 Mei 2017 kasus dugaan pornografi berupa chat seks dengan wanita yang diduga Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein.

Keberadaan Rizieq di Tanah Suci disebut-sebut, selain beribadah juga untuk menenangkan kondisi di Tanah Air akibat kasus yang menimpanya.

Menurut Rizieq, kondisi akan memanas jika dia berada di Indonesia, karena umatnya yang tidak terima dengan tuduhan polisi akan murka. Bukan menghindar dari kasus pornografi.

"Bukan kami menghindari. Ini kan kasus yang sangat politis dan cenderung sebagai kriminalisasi ulama," tutur Ketua Bantuan Hukum FPI sekaligus pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro, Jakarta, Senin 15 Mei 2017.

"Yang saya dengar begitu, bahwa Habib (Rizieq) mau konsentrasi ibadah sajalah dari pada hiruk-pikuk yang tidak produktif. Ini sudah kriminalisasi dan pemaksaan kehendak," Sugito menegaskan.

Kepulangan Rizieq ke Tanah Air bukan saja dinanti-nantikan polisi, tapi juga masyarakat yang tak sabar menunggu kejelasan kasus ini. Rizieq diminta masyarakat pulang ke Indonesia jika memang tidak bersalah.

Seperti yang diungkapkan dokter Fiera Lovita asal Bukittinggi, Sumatera Barat, yang meminta Rizieq kembali ke Tanah Air jika memang dia tidak bersalah.

Namun, ungkapan dokter Lovita di Facebook itu justru mengundang kasus kekerasan yang kini marak terjadi, persekusi. Sang dokter mendapat ancaman dan intimidasi akibat ungkapannya di media sosial itu, hingga ia harus dievakusi ke Jakarta.

Tak hanya dialami dokter Lovita, bocah berumur 15 tahun berinisial M di Cipinang Muara, Jakarta Timur, juga baru-baru ini menjadi korban persekusi, yang disebut-sebut akibat menyudutkan Rizieq di Facebook.

Sejumlah orang yang diduga anggota FPI mengintimidasi terhadap M dan juga keluarganya. Dia pun mengalami penganiayaan hingga akhirnya kasus ini ditangani Polda Metro Jaya.

Belakangan, Rizieq dikabarkan akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Pengacaranya menyebut Rizieq akan pulang ke Indonesia pada 12 Juni 2017.

"Iya pulang 17 Ramadan, kan dari awal ada keinginan pulang," ujar Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif kepada Liputan6.com, Sabtu 3 Juni 2017.

Menurut Slamet, lima juta orang akan menyambut kedatangan Rizieq. "Yang pasti lima juta umat siap sambut. Ini sudah disampaikan oleh KH Husni Thamrin," ujar dia.

Namun baru-baru ini, Rizieq dikabarkan batal pulang ke Indonesia pada 12 Juni 2017. Seperti yang diungkapkan pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro.

"Habib tidak jadi pulang 12 Juni," kata Sugito, Rabu 7 Juni 2017.

Saat ini, Rizieq tengah mengurus izin perpanjangan tinggal di Arab Saudi. "Saat ini sedang mengajukan visa long stay ke Arab Saudi," kata Sugito.

Pengacara lainnya, Kapitra Ampera mengungkapkan bahwa Rizieq mendapat perpanjangan visa selama satu tahun dari pemerintah Arab Saudi.

"Visa khusus kunjungan, bukan long stay, visa dia bebas keluar masuk kapan aja," ujar Kapitra saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (11/6/2017).

Kapitra menjelaskan visa khusus tersebut sudah didapatkan Rizieq sejak sebulan yang lalu. Sehingga kliennya bisa kapan saja tinggal di Arab Saudi.

"Udah dapat sebulan yang lalu," ungkap dia.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Antisipasi Kedatangan Rizieq

Kabar kepulangan Rizieq ke Indonesia yang disebut-sebut akan disambut sekitar lima juta orang, membuat Polda Metro Jaya bersiap-siap mengawalnya hari ini, Senin 12 Juni.

Kabar pengamanan ini pun tersiar dari beredarnya Surat Perintah (Sprin) dari Polres Metro Bandara Soekarno Hatta. Isi Sprin menyebutkan permintaan kesiapan pengamanan antisipasi kepulangan Rizieq dari Arab Saudi.

Surat surat tersebut berlaku mulai Minggu 11 Juni 2017 sejak pukul 13.00 WIB hingga selesai. Surat ini bernomor Sprin/694/VI/2017 dan ditandatangani Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Arif Rachman.

Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rikwanto menyebutkan surat itu merupakan draf dari bagian administrasi. Sehingga, perintah pengamanan bandara, khususnya, belum berlaku. 2985873

"Kalau memang kapan dia kembali, kapan dia pulang, kita sudah punya rencana siap mengantisipasi. Namun, surat itu draf saja. Jadi belum ada diberlakukan dan belum berlaku," kata Rikwanto di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu 10 Juni 2017.

Menurut dia, surat itu didistribusikan sebagai perintah antisipasi pengamanan kepulangan Rizieq. Hanya saja, pengamanannya belum berlaku sambil menunggu perintah dari pimpinan Polri.

"Itu surat biasa saja. Belum resmi belum sah karena masih draf. Masih di bagian administrasi saja. Belum sah. Belum resmi," Rikwanto menandaskan.

Sementara, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membantah bahwa surat itu dikeluarkan oleh pihak Kepolisian.

"Itu hoaks itu. Enggak, enggak (ada)," ucap Setyo di kantornya, Jakarta, Minggu 11 Juni 2017.

Sedangkan saat dikonfirmasi soal kepulangan Rizieq, yang diketahui visanya akan segera habis, dia mengaku belum mendapat informasi tersebut. "Belum ada info," ucap Setyo.

3 dari 4 halaman

Sumber Dana

Kabar kepulangan Rizieq ke Indonesia masih tarik ulur. Bahkan, Rizieq kabarnya memilih tinggal lama di Arab Saudi. Lalu dari manakah sumber dana untuk biaya hidup di Tanah Suci?

Ketua Bantuan Hukum FPI sekaligus Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro mengatakan, kliennya tidak miliki masalah serius mengenai keuangan selama di luar negeri. Sebab, ia mendapatkan sokongan dana dari rekan-rekannya selama kuliah di King Saud University.

"Kalau dana itu temen-teman di Arab Saudi itu sangat care, perhatian, membantu. Bahkan memfasilitasi semisal untuk masalah hotel dan apartemen," ujar Sugito saat dihubungi di Jakarta, Jumat 9 Juni 2017.

Bahkan, saat berpindah-pindah tempat selama di Arab Saudi, teman-teman Rizieq pula yang memfasilitasi akomodasi dan transportasinya.

Namun, Sugito tak bisa memastikan di mana Rizieq tinggal saat ini. Sebab, dia kerap berpindah-pindah tempat tinggal selama di Arab Saudi.

"Kadang di hotel, kadang di-service apartemen, kadang disiapkan rumah oleh temannya. Kan Habib selalu membagi waktunya antara Madinah, Mekkah, Jeddah," kata dia.

Soal rumor bantuan dana dari politisi untuk Rizieq selama di Arab Saudi, Sugito mengaku tidak tahu persis.

"Saya terus terang enggak tahu. Tapi yang saya tahu, pas di sana memang tamu Habib itu enggak pernah berhenti, baik dari orang Indonesia maupun Saudi," cerita Sugito.

 

4 dari 4 halaman

Cara Jemput Rizieq

Kepolisian menyatakan penjemputan Rizieq dari Arab Saudi dapat menggunakan metode seperti saat menangkap buronan kasus suap Direktorat Jenderal Pajak, Gayus Tambunan, yang kala itu bersembunyi di Singapura.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menyebutkan, ada upaya Police to Police. Cara itu melibatkan kerja sama antar-kepolisian dua negara yang berkoordinasi dalam upaya penjemputan orang dengan status DPO.

"Seperti kemarin Gayus Tambunan yang saya ambil, itu salah satunya. Kita tinggal menunggu nanti, apa yang dilakukan," tutur Iriawan di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis 8 Juni 2017.

Polri nantinya akan mengajukan kerja sama dengan kepolisian Arab Saudi. Tentunya jika pengajuan Red Notice Rizieq ke Interpol tidak diterima.

"Sekarang kami nunggu Divhubter Polri. Karena nanti itu akan merumuskan apakah itu (Rizieq Shihab) masuk Red Notice atau tidak," jelas dia.

Diterima atau tidaknya Red Notice Rizieq Shihab ke Interpol, tidak menjadi masalah bagi kepolisian. Sebab ada cara lain yang dapat menyeret seorang tersangka dari luar negeri.

"Terserah. Dikeluarkan (Red Notice) enggak masalah, enggak juga enggak masalah. Masih ada upaya lain. Seperti yang saya bilang kemarin, pertama blue notice, menyampaikan ada tersangka yang sedang berada di negaranya, kedua adalah police to police. Polisi itu universal, ada hubungannya," Iriawan menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini