Sukses

Ngaku Demi Biayai Kuliah Anak, Aldriana Jadi Pengemis 'Ngesot'

Baru dua jam mengemis, Aldriana biasanya sudah mengantongi uang sekitar Rp 200 ribu.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengemis yang berpura-pura ngesot terjaring razia Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat. Pengemis itu kedapatan sedang beroperasi di area Car Free Day (CFD) Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. 

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Susana Budi Susilowati, mengatakan pengemis modus ngesot itu telah mempelajari jam kerja petugas dan daerah mana saja yang jauh dari jangkauan petugas. 

"Dia juga menggunakan anaknya untuk memata-matai petugas. Jika melihat petugas, dengan segera si anak memberi tahu ibunya," kata Susan saat dihubungi Minggu (11/6). 

Susan menjelaskan, baru dua jam mengemis, pengemis modus ngesot yang diketahui bernama Aldriana itu sudah memperoleh uang Rp 249 ribu.

Kepada petugas, Aldriana mengaku, aktivitas ini dilakoni demi memenuhi kebutuhan keempat anaknya.

Sebab, anak pertama yang tinggal di Bekasi masih kuliah. Sedangkan, anak kedua dan ketiga tinggal bersama dia.

Lalu anak keempat tinggal bersama mantan suaminya di Cianjur, Jawa Barat. Anak bungsunya itu baru berumur satu tahun dan mempunyai kelainan jantung, sehingga memerlukan biaya pengobatan. 

Meski bersama mantan suaminya, Aldriana tetap mengirimkan uang untuk pengobatan. Karena mantan suaminya hanya bekerja sebagai kuli pemotong kayu. 

"Keluarga besar Aldriana tidak tahu kalau profesinya sehari-hari sebagai pengemis. Mereka tahunya kalau Aldriana kerjanya jadi pemulung," ujar Susan.

Hari-hari biasa, Aldriana memanfaatkan Pasar Tanah Abang untuk mengemis. Namun, setiap Minggu ia meminta-minta di area CFD, persisnya samping Hotel Indonesia. Di sana banyak pedagang dan pembeli sehingga ramai warga berkumpul. 

"Sebenarnya di Pasar Tanah Abang banyak orang yang tahu ia ngesot itu cuma modus. Ada juga pengunjung pasar yang meledek dan mencibir, tapi dia enggak ambil pusing," ujar Susan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.