Sukses

Petani Tolak Kriminalisasi dan Intimidasi

Puluhan ribu petani di berbagai daerah serentak menggelar demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. Mereka menuntut peningkatan segera kesejahteraan kaum tani Indonesia yang selama bertahun-tahun hidup dalam keadaan terpinggirkan.

Liputan6.com, Surabaya: Meski diguyur hujan ratusan petani tetap berunjuk rasa di depan Kantor Gubenur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jatim, Jumat (24/9). Mereka menuntut dihentikannya segala bentuk kriminalisasi serta intimidasi terhadap kaum petani.
 
Di Yogyakarta, sambil membawa poster dan spanduk ratusan petani berdemo di Kantor DPRD DIY. Selain menuntut pengembalian fungsi lahan petani juga menuntut reformasi di bidang agraria karena lahan pertanian kian menyempit dan kehidupan petani jauh dari sejahtera.

Unjuk rasa dengan membakar ban adalah cara mahasiswa dan petani di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memperingati Hari Tani Nasional. Mereka menuntut transparansi dalam penyaluran program dana gerakan nasional kakao senilai miliaran rupiah. Pasalnya, dana itu diduga hanya dinikmati segelintir petani yang berkolusi dengan pejabat. Demo ini menyebabkan lalu lintas Mamuju-Makassar dan sebaliknya macet.
 
Di Medan, Sumatra Utara, ribuan petani berunjuk rasa menuntut penyelesaian kasus-kasus sengketa tanah, seperti sengketa dengan sebuah perusahaan di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan. Petani menuntut polisi tidak mengkriminalisasi petani yang memperjuangkan tanahnya dari tangan pengusaha.

Hari Tani dimanfaatkan petani di Bogor, Jawa Barat, untuk menuntut pemda dan BPN mencabut izin penguasaan tanah mereka seluas 3.000 hektare di Kecamatan Cijeruk dan Cigombong oleh sebuah perusahaan properti. Petani minta hak garap tanah itu dikembalikan kepada mereka sehingga tak khawatir digusur.(IAN)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini