Sukses

Takut Dibunuh, Ibu Bungkam Saat Anak Disiksa

Seorang anak umur delapan tahun di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, menjadi korban penyiksaan. Selama ini sang ibu tidak berani menolong anaknya saat disiksa ayahnya karena takut dibunuh.

Liputan6.com, Jakarta: Kekerasan terhadap anak kerap terjadi. Tekanan hidup seolah-olah mengubah perilaku seseorang. Seorang anak umur delapan tahun di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, menjadi korban penyiksaan. Selama ini sang ibu tidak berani menolong anaknya saat disiksa ayahnya karena takut dibunuh.

Eko Rahmad Fauzi, bocah kelas 2 Sekolah Dasar ini kerap disiksa ayahnya. Ada-ada saja alasan sang ayah untuk menyiksanya. Hanya gara-gara terlambat mematikan kompor, Fauzi disiram air panas dan dipukul. Bahkan kepalanya sering dibenamkan ke dalam bak mandi.

Tak hanya luka fisik yang diterima Fauzi, bahkan luka batin dan kepahitan yang mendalam akan terus terngiang dalam ingatannya. Selama bertahun-tahun Fauzi tak mendapat pertolongan, terutama dari ibunya. Maklum saja, sang ibu takut dengan keberingasan suaminya.

Kini sang ayah menghilang entah kemana. Dia meninggalkan luka pada Fauzi dan ibunya. Tampaknya tekanan hidup kota besar makin membuat orangtua tak sanggung mengendalikan diri. Data KPAI menyebutkan angka penyiksaan anak naik dari tahun ke tahun. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini