Sukses

Diguncang Gempa, Sekolah di Sulawesi Tengah Rusak

Warga Desa Sedoa, Sulawesi Tengah, hingga kini masih mengungsi setelah diguncang gempa bumi tektonik 6,6 SR.

Patroli, Sulawesi Tengah Tenda biru yang didirikan di tempat terbuka kini menjadi tempat bernaung warga Desa Sedoa kawasan Lembah Napu Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang rumahnya rusak berat diguncang gempa 6,6 skala Richter.

Kendati hanya beralaskan tikar dan jauh dari nyaman warga tidak punya pilihan lain. Gempa bumi tektonik yang mengguncang Senin, 29 Mei 2017 lalu telah merusak ratusan rumah warga, fasilitas umum, rumah ibadah serta sekolah. Kondisi sekolah yang porak poranda juga membuat murid-murid sekolah dasar Desa Sedoa masih diliburkan hingga waktu yang belum dipastikan.

Kuatnya guncangan gempa juga menyebabkan lumpur muncul dari dalam tanah di salah satu rumah warga.

Hingga Rabu, 31 Mei 2017, siang, gempa susulan masih terus terjadi. Balai Geofisika Palu mencatat sedikitnya telah terjadi 37 kali gempa susulan dengan tingkat skala richter bervariasi.

Gempa yang berpusat di Lembah Napu juga terasa cukup keras oleh warga di kota Palu, kabupaten Parigi Mouton, Sigi, dan Donggala. Pihak pemerintah daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah terus berupaya agar para korban bisa kembali beraktivitas seperti semula.

Warga juga mendapat bantuan makanan dan obat-obatan, termasuk bagi belasan warga yang menderita luka tertimpa material bangunan yang ambruk.