Sukses

Operasi Ramadniya 2017, Polri Antisipasi Ancaman Teror

Polri akan mengantisipasi malam takbiran yang biasanya diramaikan warga dengan pawai keliling.

Liputan6.com, Jakarta - Polri berencana menggelar Operasi Ramadniya untuk mengawal jalannya Hari Raya Idul Fitri 2017. Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian Polri dalam Operasi Ramadniya tahun ini, di antaranya adalah pencegahan aksi teror.

"Ini menjadi antisipasi utama kita," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/5/2017).

Tak hanya pencegahan aksi terorisme, Setyo mengatakan, pihaknya juga mengantisipasi kejahatan lain misalnya pencurian, kekerasan, perampokan, dan pembegalan.

"Yang ketiga adalah sweeping oleh ormas. Ini tidak boleh karena ormas tidak punya wewenang. Kalau ada hal yang tidak sesuai aturan, sampaikan kepada Polri. Nanti Polri yang akan sweeping," ucap dia.

Kemudian, sambung Setyo, pihaknya juga mengantisipasi maraknya penggunaan petasan. Ia mengimbau kepada masyarakat tidak memperdagangkan hingga menggunakan petasan.

"Petasan dilarang dan sudah ada aturannya di kesatuan kewilayahan dilarang untuk memperdagangkan dan memainkan petasan atau mercon. Kalau kembang api boleh dengan batas dua inci," tambah Setyo.

Kelima, Setyo menambahkan, pihaknya juga mengantisipasi kecelakaan transportasi, baik laut, udara, maupun darat. Keenam adalah kemacetan yang diharapkan tidak kembali terulang seperti 2016.

"Yang ketujuh, kita juga mengantisipasi situasi di penyeberangan khususnya di Katapang-Gilimanuk dan Merak Bakauheuni. Ini menjadi konsen di Operasi Ramadniya," terang Setyo.

Kedelapan, kata Setyo, adalah pembagian sembako yang berpotensi menimbulkan korban saling berdesak-desakan.

"Yang kesembilan adalah malam takbiran di mana pasti ada pawai keliling. Kita punya pengalaman kemarin menjelang Ramadan ada pawai dan kejadian bom meledak di Kampung Melayu. Jadi ini akan jadi evaluasi dan atensi ke depan," kata dia.

Selanjutnya, kesepuluh terkait intoleransi beragama. Diharapkan, ibadah salat Idul Fitri tidak mendapatkan gangguan dari kelompok yang tidak bertanggungjawab. Antisipasi ancaman yang kesebalas adalah pencurian rumah kosong di saat mudik.

Pengamanan di tempat wisata juga menjadi perhatian selama Operasi Ramadniya dan terakhir adalah antipasi arus balik dari jalur selatan yakni tol Cipali, Cipularang, dan Cikampek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.