Sukses

Densus 88 Gerebek Kediaman Terduga Teroris di Cipayung

Warga mengaku terkejut dengan penangkapan itu, sebab pasangan itu bukanlah pendatang baru.

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri meringkus terduga teroris di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Mereka merupakan pasangan suami istri yang sudah lama tinggal di kawasan tersebut.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (30/5/2017), hingga pukul 15.00 WIB, personel Densus 88 masih menjaga gerbang depan rumah tersebut. Garis polisi pun dipasang di sekitaran rumah kontrakan yang berdempetan dengan kediaman terduga teroris.

Salah satu warga Awe (50) menyampaikan, masyarakat sangat terkejut dengan penangkapan itu. Sebab, pasangan terduga teroris yaitu Ag dan Mu itu bukanlah pendatang baru.

"Suasana biasa saja dari pagi. Eh Jam 14.00 WIB ini baru rame gara-gara Densus. Kita kaget baru tahu," tutur Awe di Jalan Bambu Kuning Utara, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/5/2017).

Menurut Awe, petugas membawa keduanya sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Hanya saja, warga tidak memperhatikan saat-saat mereka dibawa oleh aparat yang diduga bagian dari tim Densus 88.

"Pagi pas anak-anak mau berangkat sekolah," jelas dia.

Warga tidak menduga, pasangan suami istri yang baru memiliki anak usia 10 tahun itu ditangkap Densus.

"Nggak nyangka. Kebayakan kan pendatang, ngontrak trus tertutup. Lah ini orang sini dari kecil gede di sini," pungkas Awe.

Kerahkan Personel PPSU

Sementara itu, Densus 88 juga bekerja sama dengan tim Pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk mencari barang bukti yang coba dihilangkan terduga teroris.

Sekitar pukul 15.15 WIB, puluhan anggota pasukan oranye tiba di lokasi penggerebekan yang terletak di Jalan Bambu Kuning Utara RT 07 RW 02, Cipayung, Jakarta Timur. Mereka langsung menuju kebun yang berada persis di belakang kediaman terduga pelaku.

Salah satu petugas di lokasi menyampaikan, terduga teroris sempat mencoba menghilangkan barang bukti berupa handphone yang dilemparkan ke kebun belakang rumah. Pencarian pun baru dilakukan saat siang hari sekaligus pemasangan garis polisi.

"Jadi dibuang handphone. Makanya kita cari," tutur salah seorang petugas yang enggan disebut namanya di lokasi.

Tidak semua petugas PPSU yang datang diminta masuk ke kebun, lantaran akan menyulitkan pencarian jika terlalu banyak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.