Sukses

Warga Karanganyar Gelar Tradisi Bersih Desa

Warga Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar, Jateng, mempunyai tradisi yang hingga kini tetap dijaga kelestariannya. Tradisi yang disebut dhukutan atau bersih desa ini digelar tiap delapan bulan penanggalan Jawa.

Liputan6.com, Karanganyar: Warga Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, menggelar tradisi dhukutan atau bersih desa, Selasa (14/9). Prosesi ritual dimulai dengan arak-arakan warga dari Dukuh Nglurah Lor dan Kidul. Warga membawa sesaji menuju makam punden yang dikenal dengan situs Menggung.
 
Setelah doa bersama sesupuh desa kemudian membagikan sesaji kepada warga berupa air suci dan jajan pasar. Selanjutnya beberapa orang mengelilingi makan sambil melempar sesaji ke puluhan warga yang hadir.

Puncak prosesi dari tradisi bersih desa ditandai dengan aksi tawur warga dua dukuh. Warga saling lempar dengan menggunakan makanan sesaji dan benda-benda yang berada di sekitarnya. Meski tubuh terkena lemparan mereka dilarang mendendam.

Tradisi dhukutan merupakan legenda cinta yang telah ratusan tahun hidup di Dusun Nglurah. Konon dua orang sakti, yakni Narotama dan Nyai Rasa Putih terlibat perselisihan di desa setempat. Setelah terjadi perkelahian kedua seteru ini kemudian malah saling jatuh cinta hingga menikah dan akhirnya menjadi pepunden Dusun Nglurah.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.