Sukses

Tjahjo: Bukti Eks Menteri Ingin Ubah Jadi Negara Islam Akurat

Soal klarifikasi Adhyaksa Dault, Mendagri Tjahjo Kumolo tetap bersikeras video yang dimiliki kepolisian saat ini sangat akurat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut ada mantan menteri yang pernah menyatakan ingin mengubah Indonesia menjadi negara Islam. Tjahjo menyebut dirinya juga punya bukti akurat terkait pernyataan itu.

"Ini data video akurat sekali," kata Tjahjo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017).

Tjahjo tidak mau menyinggung lebih dalam soal sosok yang ada dalam video itu. Politikus PDIP itu menyerahkan pada eks menteri yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi sendiri.

"Biar nanti melakukan klarifikasi sendiri bukan ke saya. Biar ke Menko Polhukam, ke kepolisian, ke kejaksaan," ujar Mendagri Tjahjo Kumolo.

Beberapa saat setelah pernyataan Tjahjo, Adhyaksa Dault memberikan klarifikasi. Adhyaksa merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga. Kini dia menjabat sebagai Komisaris Bank BUMN, yakni Bank BRI.

Adhyaksa memberikan penjelasan terkait acara yang dihadirinya pada 2013. Saat itu, dia mengira Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hanyalah ormas dakwah Islam biasa. Oleh karena itu, dia mau datang saat itu.

Ketua Kwarnas Pramuka itu juga heran video empat tahun lalu digunakan kembali pada saat ini sebagai bukti.

Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan ada mantan menteri yang lantang menyerukan niatnya untuk mengganti Pancasila dan mengubah Indonesia menjadi negara Islam.

"Bayangkan, ada tokoh nasional, komisaris BUMN besar dengan enaknya teriak-teriak kita anti-Pancasila, kita ubah Indonesia menjadi negara Islam," tutur Tjahjo di Gedung BPSDM Kemendagri, Jalan Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan, Senin 22 Mei 2017.

Tjahjo menegaskan, ucapannya ini pun dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) telah membeberkan sejumlah bukti kuat perihal adanya mantan menteri yang hadir dalam sebuah acara ormas yang diketahui ingin menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.