Sukses

Begini Wujud Masjid Raya Cilodong Purwakarta

Peletakan batu pertama pembangunan mesjid Raya Cilodong sudah dilakukan oleh Ketua MUI Pusat Kiai Ma’ruf Amin pada Jum’at (12/5).

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Mesjid Raya Cilodong sudah memasuki tahap awal. Peletakan batu pertama pembangunan mesjid tersebut sudah dilakukan oleh Ketua MUI Pusat Kiai Ma’ruf Amin pada Jum’at (12/5) lalu melalui balutan acara Istighotsah Kubro menyambut bulan suci Ramadhan.

Total luas tanah 9 hektar akan digunakan untuk bangunan mesjid seluar 5200 meter dan taman seluas 1800 meter. Dahulu, kawasan tempat berdirinya mesjid yakni Kampung Cilodong, merupakan tempat prostitusi yang berhasil ditertibkan oleh Pemkab Purwakarta melalui pendekatan humanis.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Aep Durrohman saat dimintai keterangan hari ini Jum’at (19/5) di ruang kerjanya, di Jalan KK Singawinata mengatakan pihaknya telah menetapkan target bahwa pembangunan mesjid tersebut akan selesai pada bulan November 2017.

“Kita sekarang masuk pada tahap awal pembangunan, awal November tahun ini kita targetkan selesai,” singkat Aep.

Bangunan mesjid yang terdiri dari dua lantai dan memiliki daya tampung sebanyak 2200 jemaah ini pun berdasarkan lay out pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, akan dilengkapi dengan taman dan air mancur, serta tempat parkir luas yang dapat digunakan oleh kendaraan besar maupun kecil.

Mesjid Raya Cilodong ini juga diketahui mengusung kekhasan wilayah. Hal ini dibuktikan dengan bentuk menara mesjid yang mirip dengan tusuk sate maranggi, makanan khas Purwakarta.

Perpustakaan dan Museum Digital pun direncanakan akan menjadi fasilitas penunjang di mesjid yang pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp38 Miliar tersebut.

“Kita anggarkan sebesar Rp38 Miliar. Mohon do’a seluruh masyarakat agar program ini berjalan lancar,” ujar Aep.

Penciptaan suasana nyaman dalam beribadah bagi jemaah menjadi orientasi pembangunan mesjid ini. Selain itu, diharapkan Mesjid Raya Cilodong ini juga menjadi salah satu pusat penyebaran Agama Islam di Purwakarta dan sekitarnya.

“Kita ingin agar jemaah nyaman dalam beribadah, juga bisa menjadi pusat dakwah Agama Islam,” singkat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di tempat terpisah.



(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini