Sukses

Gus Mus: Negara Kritis, Konflik Kepentingan Ancam Keutuhan NKRI

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengingatkan kepada Ansor dan Banser agar siap mengawal NKRI.

Liputan6.com, Jakarta - KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengingatkan kepada Ansor dan Banser, untuk peka terhadap gerakan sekitar yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gus Mus mengatakan, Ansor dan Banser diharapkan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam setiap langkah untuk mengambil tindakan.

"Jika aparat lamban, jangan salahkan Ansor-Banser yang mengambil tindakan," kata dia saat menerima rombongan jemaah PC GP Ansor Sidoarjo yang datang bersilaturahmi di kediamannya Rembang, Jawa Tengah, Minggu 14 Mei 2017.

Kiai kharismatik yang juga dikenal dengan sosok budayawan ini mengatakan, jika pemerintah tidak secepatnya mengambil langkah dan lamban mengatasi masalah, Ansor dan Banser harus siap bertindak berada di garda terdepan mengawal keutuhan NKRI.

"Ansor dan Banser harus siap bertindak berada di garda terdepan mengawal keutuhan NKRI," kata dia, seperti dilansir Antara.

Kia yang lihai melukis itu juga menganggap, negara dalam kondisi kritis saat ini. Konflik kepentingan dan golongan mengkooptasi seluruh aspek kehidupan bernegara, hingga menyentuh titik sensitif yang mengancam konflik horizontal.

Menurut dia, konflik ini sekaligus membentuk garis demargasi yang saling berlawanan antara satu sama lain. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari beberapa ulama, agar aparat dan pemerintah secepatnya mengambil langkah taktis dan strategis untuk menghentikan masalah ini.

Di tempat terpisah, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin mengatakan, yang disampaikan Gus Mus merupakan semangat dan energi baru bagi pengurus, kader, dan keluarga besar Ansor-Banser untuk tetap waspada dan konsisten menjaga NKRI.

"Hal ini sangat penting, mengingat apa yang sampaikan beliau bersamaan dengan momentum yang sangat tepat," kata dia.

Rizza mengatakan, pihaknya sengaja mengajak pengurus cabang dan beberapa anak cabang untuk menemui beberapa ulama untuk mendapatkan motivasi, sekaligus menerima masukan dalam mengambil sebuah keputusan.

"Karena ke depan perjuangan makin berat dan kami berkeyakinan dengan tetap menjalin komunikasi, bersilaturahmi serta menunggu perintah dari para kiai, kami akan komitmen dan siap siaga, kapan pun kami akan bertindak ketika bangsa membutuhkan," Rizza menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini